JABAR EKSPRES – Terminal Cicaheum merupakan landmark bersejarah pusat perkembangan transportasi vital di Kota Kembang. Hadir sejak tahun 1975, romantisme masyarakat akan Bandung banyak bermula di kawasan yang kala itu diresmikan oleh Walikota ke-8, R. Otje Djundjunan.
Kisah klasik Terminal Cicaheum bermula dari pusat pelayanan angkutan kota (Angkot) yang kala itu sangat mendominasi di Kota Bandung. Menurut Akademi Transportasi UPI, Wiku Tama menyebut, keberadaan angkot sangat hits pada periode tahun 1970-an.
“Jadi dulu itu kurang 1970-1971 lupa tepatnya. Dealer mobil di Bandung itu membuat kajian terkait rute perjalanan angkot, hasil dari itu kemudian melakukan perizinan (untuk membuka jalur). Alhasil, dulu itu dealer mobil dikuasai oleh dealer-dealer angkot,” katanya kepada Jabar Ekspres lewat pesan tertulis, Jumat (26/7)
Seiring berjalannya waktu, Kota Bandung terus mengalami perkembangan secara pesat. Terminal Cicaheum menjelma menjadi tempat pelayanan keluar-masuk bus antarkota antarprovinsi yang hadir di Kota Kembang.
Tak heran apabila banyak doa tersemat di tempat legendaris tersebut. Pasalnya, Terminal Cicaheum jadi lokasi pertama para pengadu nasib menginjakan kaki di Kota Bandung.
Warga Cisaranten Kulon Asli Sumedang, Cece Suparno (54) menceritakan soal kenangan Terminal Cicaheum yang jadi tempat awal dirinya merajut asa di Kota Kembang. Menurutnya, histori itu jadi cerita yang bakal terus dikenang sepanjang hidupnya.
“Tahun 1992 saya datang ke Bandung membawa istri untuk pindah dari Sumedang. Buta soal Bandung, di Cicaheum saya ngahuleung (merenung) mau kerja apa, bekal hanya cukup sebulan untuk tinggal disini waktu itu,” katanya
“Cuman mau gak mau harus dijalanin, itu udah jadi tanggung jawab saya sebagai kepala keluarga. Untungnya, dulu mencari kerja di Bandung gak sesusah sekarang. Seminggu kemudian dapat panggilan pekerjaan menjadi supir derek,” ujar Cece
Dirinya pun tak mempermasalahkan terkait bakal dialihfungsikannya Terminal Cicaheum menjadi depo bus rapid transit (BRT). Menurutnya, segala kebijakan yang dinilai mampu memperbaiki Kota Bandung sudah sepatutnya dilakukan.