APBN 2024 Sebagai Shock Absorber di Jawa Barat, Mendukung Kebijakan Countercyclical di Tengah Ketidakpastian Global

Penerimaan Kepabeanan dan Cukai mencapai Rp13,9 T (38,51 persen dari target APBN), turun 13,58 persen atau Rp2,18 T yoy, dipengaruhi penurunan produksi Hasil Tembakau (HT) utama di Jawa Barat yakni SKM dan SPM Golongan I. Kanwil dan KPPBC melakukan penindakan rokok ilegal sebanyak 2.497 penindakan, jumlah Barang Hasil Penindakan 26,06 juta batang dengan perkiraan nilai barang Rp37,49 M.

BACA JUGA: Dukung Peningkatan Kualitas Kesehatan sebagai Faktor Indeks Pembangunan Manusia, Menteri AHY Teken MoU dengan Menkes

Total realisasi PNBP tumbuh positif sebesar 12,53 persen (yoy) dengan capaian 68 persen dari target Rp4,96 triliun. Yang dikontribusi oleh PNBP Lainnya dan Pendapatan Badan Layanan Umum.

Pemerintah berupaya mengawasi berbagai permasalahan yang ada di masyarakat melalui alokasi anggaran berbagai kegiatan di wilayah Jawa Barat. Untuk Pengendalian Inflasi telah direalisasikan anggaran sebesar Rp900 miliar; sementara untuk Penghapusan Kemiskinan Ekstrem realisasi mencapai Rp260,01 miliar. Upaya Penurunan Prevalensi Stunting di Jawa Barat telah dilaksanakan dengan realisasi anggaran mencapai Rp77,87 miliar.

Peran fiskal dalam Peningkatan Investasi hingga semester I tahun 2024 telah direalisasikan dana sebesar Rp116,02 juta. Realisasi untuk Penurunan Tingkat Pengangguran mencapai Rp47 miliar. Untuk Penyaluran Bantuan Sosial, realisasi Bansos s.d. 30 Juni 2024 di Jawa Barat mencapai Rp8,34 triliun dengan jumlah 20.226.520 KPM yang terdiri dari Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Program Keluarga Harapan (PKH), Yatim Piatu (YAPI) dan Kartu Prakerja.

Peran Fiskal dalam Mendorong Transformasi Ekonomi Jangka Pendek di Jawa Barat hingga Pertengahan 2024, dialokasikan dalam berbagai bidang, meliputi kepsehatan, pendidikan, ketahanan pangan, Pemilu dan infrastruktur.

Antara lain untuk: Pelayanan Kesehatan dan JKN, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, BOS, BOPTN dan Beasiswa, Pembangunan Irigasi Perpompaan Besar Wilayah Barat, Pembangunan Air Baku Bendungan Kuningan, Area penyaluran benih padi, Pengamanan dan Pemantauan Pemilu, Pembangunan jalan strategis, Pembangunan, rehabilitasi dan renovasi sarana prasarana olahraga dan rumah swadaya, Pembangunan Flyover/Underpass/Terowongan dan jembatan, dan lain-lain.

Sebagai kesimpulan, di tengah rambatan risiko global, kinerja perekonomian domestik dan APBN tetap terjaga baik. Dampak risiko global terhadap perekonomian dan pasar keuangan domestik terus diantisipasi dan dimitigasi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan