APBN 2024 Sebagai Shock Absorber di Jawa Barat, Mendukung Kebijakan Countercyclical di Tengah Ketidakpastian Global

Realisasi Belanja Negara tumbuh 17,72 persen (yoy). Kinerja Belanja Pemerintah Pusat mengalami pertumbuhan sebesar 25,98 persen atau senilai Rp4,89 triliun, pertumbuhan terjadi pada semua jenis belanja kecuali belanja bantuan sosial, pertumbuhan terbesar pada belanja Barang sebesar 40,69 persen atau senilai 2,92 triliun.

Anggaran Prioritas tahun 2024 tetap dijaga dalam rangka mendorong pertumbuhan, meningkatkan kualitas SDM, serta merespons dinamika kesehatan dan ketahanan pangan. Kontribusi fiskal APBN untuk pembangunan Jawa Barat s.d. Juni 2024 untuk realisasi belanja infrastruktur mencapai Rp112,9 triliun (26,7 persen), pendidikan Rp217,6 triliun (32,7 persen), kesehatan Rp60,3 triliun (32,2 persen), dan ketahanan pangan Rp26,1 triliun (22,8 persen).

BACA JUGA: Anggaran Makan Bergizi Gratis Dipangkas menjadi Rp7.500, Warganet: Dapat Apa Harga Segitu?

Realisasi TKD tumbuh sebesar 12,94 persen (yoy). Pertumbuhan terjadi di semua jenis Dana kecuali DAK Fisik yang terkontraksi. Realisasi terbesar pada DAU sebesar Rp20,40 triliun yang sebagian besar merupakan penyaluran DAU Block Grant.

Realisasi Pendapatan Negara mencapai Rp74,573 miliar (45,57 persen dari target APBN 2024). Pendapatan Wilayah Jabar terkontraksi sebesar 0,16 persen (yoy) atau senilai Rp120,14 triliun. Kenaikan terbesar terjadi pada Pajak Bumi dan Bangunan yang tumbuh 27,14 persen atau senilai Rp14,03 miliar dan PPh Non MIgas yang tumbuh sebesar 9,75 persen. Atau senilai Rp2,82 triliun. Kenaikan Bea Masuk sebesar 28,76 persen karena terdapat importasi Bulog dan realisasi pelunasan dari hasil audit cukup signifikan.

Penerimaan pajak s.d. 30 Juni 2024 mencapai Rp 57,299 triliun. Penerimaan pajak tahun 2024 tumbuh positif sebesar 3,04 persen (Rp1,689 triliun), dibandingkan periode yang sama tahun 2023.

Dari lima jenis pajak, kelompok PPN dan PPnBM mengalami kontraksi sebesar – 4,26 persen (Rp. 1,125 triliun) dibanding periode yang sama tahun lalu. Jenis pajak PPh Non Migas mengalami peningkatan sebesar 9,75 persen (Rp 2,802 triliun.

PBB mengalami pertumbuhan sebesar 27,14 persen (Rp. 14,03 miliar) dibandingkan periode Juni 2023. Jika dilihat dari realisasi per bulan, secara netto, pada realisasi bulan Juni 2024 sebesar Rp. 9,29 triliun. Lebih besar jika dibanding realisasi netto bulan Juni 2023 sebesar Rp. 7,63 triliun.

Dalam rangka penegakan kepatuhan pembayaran pajak, dilakukan lelang barang sitaan serentak di seluruh Kanwil DJP Jawa Barat. Total hasil lelang terjual hingga semester I tahun 2024 adalah sebesar Rp1,634 miliar.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan