JABAR EKSPRES – PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) kembali menggelar rangkaian pelatihan peningkatan kompetensi digital bagi para penyandang disabilitas. Kali ini, selain pelatihan Pesantren Disabilitas, XL Axiata juga telah menyiapkan pelatihan untuk mempersiapkan penyandang disabilitas memasuki dunia kerja. Bahkan, pada September 2024 mendatang, kantor XL Axiata akan membuka program magang kerja bagi penyandang disabilitas.
Chief Corporate Affairs XL Axiata, Marwan O Baasir mengatakan, pihaknya melihat masih banyak dari para disabilitas ini belum memiliki dukungan yang cukup untuk dapat meningkatkan dan memiliki kompetensi yang memadai, sementara persaingan di industri semakin tinggi.
“Karena itu, XL Axiata berkomitmen menjalankan berbagai program yang sejalan dengan prinsip SDG’s (Social Development Goals), secara khusus yang terkait dengan pendidikan berkualitas, menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata, serta meningkatkan kesempatan belajar bagi semua orang,” ujarnya.
Marwan menambahkan, untuk menyukseskan program magang, manajemen XL Axiata juga secara khusus akan menyiapkan lingkungan kerja yang inklusif bagi peserta magang penyandang disabilitas.
“Untuk itu sebuah pelatihan juga akan segera dilaksanakan untuk melatih karyawan XL Axiata agar mampu berinteraksi secara benar dengan rekan-rekan penyandang disabilitas yang sedang magang,” tambahnya.
Dalam training ini, antara lain akan diajarkan mengenai etika berinteraksi dengan penyandang disabilitas. Dengan tersedianya lingkungan kerja yang kondusif bagi mereka, diharapkan program magang bisa memberikan hasil yang maksimal serta #JadiLebihBaik.
Pesantren Disabilitas
Mengangkat tema “Filantropi Digital Bagi Disabilitas”, Program Pesantren Disabilitas digelar di Bandung pada 20-21 Juli 2024. Pelaksanaan program ini berlokasi di Rumah Quran Isyaroh, Bandung.
Tercatat sebanyak 38 peserta yang terdiri dari pengajar dan santri disabilitas tuli mengikuti pelatihan dengan materi mengenai produksi konten digital audiovisual, komunikasi publik berbasis digital, dan literasi digital filantropi.
Pengajar berasal dari para mitra kolaborasi yang berasal dari komunitas lokal serta para profesional yang memiliki spirit, tujuan dan kepedulian yang sama dengan XL Axiata dalam memajukan para penyandang disabilitas, seperti Yayasan Benihbaik, Komunitas Bloggercrony, AnakBrand Agency.
Peserta diajarkan bagaimana meningkatkan dan memanfaatkan sarana yang ada. Keterampilan literasi siswa penyandang disabilitas tuli ini sangat dipengaruhi oleh pola pembelajaran yang digunakan, seperti pola interaksi dengan teman di sekolah, bagaimana menanggapi, hingga kepekaan terhadap sarana pembelajaran yang ada. Dibutuhkan keterampilan ini untuk menyiapkan mereka masuk ke lingkungan yang inklusif.