Pocari Sweat Run 2024, Siloam Hospitals Sediakan Terapi Gratis dan Layanan Medis untuk Ratusan Pelari

JABAR EKSPRES – Di balik riuh penyelenggaraan edisi ke-11 Pocari Sweat Run 2024, Bandung, 20 hingga 21 Juli, Siloam Hospitals jadi salah satu lembaga penyedia kesehatan yang ikut menyukseskan gelaran acara lari hybrid terbesar seantero Indonesia tersebut.

Siloam Hospitals ikut berperan aktif dalam pemberian fasilitas kesehatan (Faskes) bagi pelari. Tak tanggung, kurang lebih 250 peserta mendapatkan layanan fisiteorapi secara cuma-cuma alias gratis.

“Kalau direhab sendiri kemarin sekitar 100, kalau yang hari ini kayaknya lebih banyak, peserta nya lebih banyak juga kan. Ini tadi aja sudah 150 sih yang mendaftar ya,” kata Refience G Nalanda SFt, salah satu tenaga medis Siloam Hospitals, Minggu (21/7).

BACA JUGA: Bayi Tertukar Rayakan Ulang Tahun Bersama, Kapolres Bogor Tanggung Biaya Pendidikan hingga SMA

Tak hanya itu, diakui Refience, pelayanan prima pun diberikan bagi para peserta event half marathon tersebut. Sebanyak tujuh tenaga medis disiapkan Siloam Hospitals guna penanganan keluhan hingga rekomondasi tindaklanjut resiko cedera bagi setiap pelari.

Hal ini tentunya berkesesuaian dengan amanat Undang-Undang No. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit (RS) yang harus memberikan pelayanan kesehatan secara paripurna.

“Keluhan terbanyak keram otot, mungkin kayak kurang prepare ya sebelum lari. Terus tadi ada beberapa yang luka karena jatuh, sama sprained ankle sih,” ujarnya.

BACA JUGA: Masyarakat Dorong Dishub Tertibkan ‘Pak Ogah’

“Kalau untuk yang akut, yang bener-bener kayak dia jatuh gitu ya, kita obatin dulu lukanya. Kalau misalnya lukanya udah oke, ya kita lihat ada masalah sama musclenya enggak. Kalau ada masalah sama musclenya, kita spray dulu untuk pakai ethyl, itu untuk ngurangin bengkaknya, sama kita pakaiin ice pack,” tambahnya.

Tak cukup disitu, Siloam Hospitals juga memberikan edukasi bagi para peserta event Pocari Sweat Run 2024. Hal ini diperuntukan guna mengurangi tingkat resiko cedera imbas perhelatan tersebut.

“Mereka tuh biasanya enggak tahu kalau posturnya tuh enggak bagus gitu. Terus kalau lari, cara lari yang bener gimana, sepatu yang cocok gimana, itu kita edukasi sebelumnya,” bebernya.

BACA JUGA: Dishub Kabupaten Bandung Dinilai Belum Mampu Tertibkan dan Kelola Lapak Parkir Menjadi Legal

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan