JABARESKPRES – Persaingan ketat antara Ade Ruhandi alias Jaro Ade dan Rudy Susmanto di Pilkada Kabupaten Bogor sepertinya semakin panas.
Keduanya mulai berebut pengaruh dan simpati masyarakat Kabupaten Bogor yang secara tidak langsung menyatakan layak maju menjadi Calon Bupati Bogor.
Rudy Susmanto pernah menyampaikan layak maju untuk menjadi Calon Bupati Bogor dari Partai Gerindra dan kemungkinan akan menggaet Elly Yasin.
Melihat kekuatan lawan sudah bermanuver, Jaro Ade tampaknya harus memutar otak jika nanti Elly Yasin harus berpasangan dengan Rudy. Sebab, Elly Yasin diketahui banyak memiliki dukungan di wilayah barat kabupaten Bogor.
Dipilihnya Rudy Susmanto sebagai Bacalon dari Partai Gerindra, membuat Iwan Setiawan kurang menerima keputusan dari DPP.
Meski di depan publik menyatakan sepakat, Mantan Bupati Bogor ini, mulai mempersiapkan amunisi baru dengan memperkenalkan istrinya untuk melawan dominasi Rudy Susmanto.
Hal ini ditunjukan dengan beredarnya Pamflet Jaro Ade bersama istrinya Halimatu Sadiah di berbagai platform media sosial.
Menanggapi hal ini, pengamat politik Universitas Djuanda Gotfridus Goris Seran menilai, munculnya nama Halimatu Sadiah bisa dikatakan sebagai strategi Jaro Ade untuk memecah soliditas Partai Gerindra.
Gotfridus menilai, Rudy Susmanto diperkirakan akan menggandeng Elly Yasin, dinilai akan menganggu kekuatan Jaro Ade di Kabupaten Bogor bagian barat.
‘’Jika strategi Jaro Ade dengan menggandeng Halimatu Sadiah istri dari Iwan Setiawan maka dapat memperkuat basis dukungan,’’ kata Gotfridus.
Sedangkan Elly Yasin yang mendampingi Rudy, kata dia akan jadi strategi untuk memperkuat sekaligus berebut pengaruh dari dominasi Jaro Ade yang posisinya kuat di wilayah tengah Kabupaten Bogor.
Dua pasangan ini jika terbentuk, sama-sama memiliki kekuatan dan pengaruh tinggi. Meski Rudy dan Iwan masih dalam satu rahim partai yang sama.
Dengan begitu, jika ini terjadi maka kemungkinan Halimatus Sadiyah akan mencari ‘kendaraan baru’ dengan lobi-lobi politik yang dilakukan Iwan Setiawan mapun Jario Ade.
“Jika peta politik pilkada menampilkan kedua pasangan ini maka akan menyuguhkan pertarungan yang sengit dan panas,” tandas Djuanda. (sfr/yan).