JABAR EKSPRES – Ketahui apa itu sodium dehydroacetate yang ramai diperbincangkan mengenai dugaan salah satu merek roti terindikasi memiliki kandungan tersebut. Berikut informasinya.
Roti telah menjadi makanan pokok selama bertahun-tahun. Selain kaya gizi, roti juga mengandung serat yang penting bagi kesehatan pencernaan.
Meskipun memiliki berbagai manfaat, penting bagi masyarakat untuk berhati-hati dalam memilih berbagai jenis dan merek roti yang saat ini tersedia secara luas di pasaran.
Di samping viralnya isu tersebut, berikut penjelasan apa itu kandungan sodium dehydroacetate.
Apa Itu Sodium Dehydroacetate?
Dikutip dari laman Cosmetics Info, asam dehidroasetat dan sodium dehidroasetat digunakan dalam berbagai formulasi produk kosmetik dan perawatan pribadi.
Contohnya termasuk produk mandi, perawatan kulit, pemutih kulit, tabir surya, parfum, produk cukur, perawatan rambut dan kuku, serta riasan untuk mata dan wajah.
Dirangkum dari berbagai sumber, sodium dehydroacetate digunakan sebagai pengawet dalam produk kosmetik dan produk perawatan pribadi lainnya karena memiliki sifat antimikroba.
Ini adalah garam natrium dari dehidroasetat, berbentuk bubuk putih yang tidak memiliki rasa atau aroma dan larut dalam air.
Sodium Dehydroacetate diakui sebagai bahan pengawet dan antimikroba yang efektif bahkan pada konsentrasi rendah, yang menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur.
Senyawa ini efektif dalam memperpanjang umur simpan produk perawatan kulit sambil menjaga keamanan dan kualitasnya.
Kandungan ini utamanya berperan dalam menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur, meskipun tidak selalu menghilangkan mikroorganisme yang sudah ada.
Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan kebersihan produksi yang baik dan menggunakan bahan baku dengan tingkat mikroorganisme yang rendah, sebagai syarat penting untuk memproduksi produk yang terawetkan dengan baik.
Di Amerika Serikat, Sodium Dehydroacetate telah dinilai oleh Cosmetic Ingredient Review (CIR) dan dianggap aman sebagai bahan kosmetik dalam praktik penggunaannya saat ini.
Sementara di Uni Eropa, penggunaan senyawa ini dibatasi dalam paparan dosis rendah di lingkungan kerja, serta dibatasi penggunaannya di sekitar area mulut atau bibir.
BACA JUGA: Benarkah Roti AOKA Mengandung Zat Berbahaya? Produsen Buka Suara