JABAR EKSPRES – Aplikasi XFA AI kini diklaim sudah aman beroperasi di Indonesia, karena sudah memiliki kelengkapan dokumen legalitas yang dibutuhkan sebagai perusahaan investasi.
Salah satu yang menjadi sorotan adalah perizinan Online Single Submission (OSS) yang dikeluarkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Izin OSS ini merupakan Perizinan Berusaha yang diterbitkan oleh Lembaga OSS untuk dan atas nama menteri, pimpinan lembaga, gubernur, atau bupati/wali kota kepada Pelaku Usaha melalui sistem elektronik yang terintegrasi.
Baca juga : Aplikasi Penghasil Uang XFA AI Buka Kantor Cabang Baru, Benarkah Aman dan Menguntungkan?
Selain Izin OSS Aplikasi XFA AI juga mengklaim memiliki dokumen perizinan lainnya seperti AHU dari Kementrian Hukum dan HAM juga ada NPWP dari DJP.
Beberapa unggahan di media sosial juga menunjukkan klaim tersebut, bahkan menyertakan foto-foto dokumen legalitas yang diklaim dimiliki oleh aplikasi XFA AI dengan menggunakan nama PT XPERTISE FUTURE ANALYTICS INDONESIA.
“XFA AI telah memperoleh lisensi OSS dan sedang online. Hal ini cukup membuktikan bahwa investasi XFA AI aman dan legal.” Tulis akun @tri gunawan di Media Sosial Facebook.
Akun lain juga mengklaim bahwa aplikasi ini aman lantaran tidak membayar karyawannya dari rekrut anggota baru, melainkan dari penyewaan server.
Namun ada juga sanggahan yang muncul, salah satunya dari akun SaYUR HaSeM yang mneyebutkan bahwa aplikasi ini palsu.
“Aplikasi XFA AI Palsu, Berkedok Robot Trading aplikasi ini sudah lama beroperasi lagi ramai di media sosial. Gak mau duit hasil keringat hilang sekejap, Jangan sampai tergiur iming-iming cuan fantastis dari aplikasi investasi XFA AI.” tulisnya disalah satu grup aplikasi yang sudah scam.
“Menawarkan skema investasi ala robot trading dengan janji return yang tidak masuk akal. Bayangin, modal Rp10.000 bisa menjadi Rp216.000 dalam 40 hari! ???? ini semua cuma jebakan modus penipuan.” tambahnya.
Baca juga : 4 Aplikasi AI yang Diduga Sebagai Investasi Ponzi, Terbaru Catut Nama MUSK
Hal ini menimbulkan kebingungan dimasyarakat, lantaran ada yang percaya aplikasi ini masih aman namun ada yang khawatir dengan resiko penipuan.
