Eksklusif Kisah Ono Surono, Dari Kampung Nelayan ke Bakal Calon Gubernur Jabar

JABAR EKSPRES – Ketua DPD PDI Perjuangan Jabar Ono Surono berkunjung ke kantor Jabar Ekspres, Jumat (19/7). Bakal calaon Gubernur Jabar itupun menceritakan kisahnya dari nelayan hingga terjun ke dunia politik.

Ono datang dengan tampilan nyentrik khasnya, yakni rambut gondrong dan mengendarai mobil merah khas warna partai berlambang kepala banteng itu.

Rambut gondrong sudah cukup lekat dengan Ono. Tentu menjadi penampilan yang cukup nyentrik jika dibandingkan dengan potret khas para pejabat tanah air.

Ono sendiri juga cukup percaya diri dengan penampilan gondrongnya itu. Tidak sedikit baliho atau spanduk yang beredar, menampilkan gambar Ono dengan tampilan gondrongnya itu.

BACA JUGA: Babak Baru Sengketa Lahan Dago Elos, Polda Jabar Tahan Muller Bersaudara

Ono mengaku sudah berpenampilan gondrong sejak kuliah. “Kuliah kan nongkrongnya sama anak-anak band, kegiatan ya naik gunung atau motoran. Banyak bareng juga sama teman-teman arsitek. Jadi pernah sampai sepinggang juga,” cetusnya.

Selain itu, kegiatan sehari-harinya kala itu banyak berkutat dengan para nelayan. Sehingga tidak menuntut penampilan rapi dan klimis ataupun setelan jas.

Dalam bincang – bincang santai di kantor yang berada di Jalan Soekarno Hatta itu, Ono menceritakan perjalanan hidupnya yang dimulai dari tanah kelahiran Kabupaten Indramayu. Ono kecil tumbuh di lingkungan nelayan Pantai Utara (Pantura). Ikan, jala dan kapal sudah menjadi pemandangan sehari-hari Ono. “Belakang rumah itu tempat lelang ikan,” ucapnya.

BACA JUGA: Segini Harga Tiket Tambahan Konser Sheila on 7 di Bandung, Pastikan Sudah Siap Sebelum WAR

Ono menceritakan, sejak kecil ia juga sudah aktif dalam kegiatan di pelelangan ikan itu. Ia biasa ikut mengawasi bongkar muat ikan. Dari situ ia mendapat upah ikan yang kemudian dijual dan menjadi uang saku hariannya. Hingga di umur 22 ia sudah punya kapal nelayan sendiri dari hasil menabung.

Ono muda makin aktif dalam dunia nelayan. Iapun bergabung dalam koperasi di kampungnya itu. Ia terus tumbuh dari sekedar karyawan hingga menjadi ketua koperasi.

Perjalanan politik Ono dimulai dari gejolak politik era 90-an. Seperti peristiwa Kudatuli maupun gejolak Trisakti. Sehingga menyulut pemikiran dari keluarga untuk masuk dan mengambil peran dalam politik.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan