JABAR EKSPRES – Tingkat risiko bencana pergerakan tanah di Kampung Pasirgombong, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB) masih tinggi.
Kebijkan relokasi warga ataupun bangunan sekolah dasar di lokasi itupun terpaksa harus diambil meski biaya sosial ekonominya sangat besar.
Seperti halnya, bangunan SDN 1 Babakan Talang, sebagian ruang kelasnya hancur akibat bencana pergerakan tanah. Namun, Pemda Kabupaten Bandung Barat, hingga saat ini masih menunggu kajian tim geologi.
“Masih diperhitungkan, karena ini untuk menjamin keberlangsungan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) siswa SDN 1 Babakan Talang. Jadi kami masih menunggu kajian,“ kata Kepala Bidang (Kabid) SD, Disdik Bandung Barat, Wawan Hernawan saat dikonfirmasi, Selasa (16/7/2024).
Menurutnya, berdasarkan hasil kajian geologi, sekolah dan permukiman penduduk yang berada di kawasan Kampung Pasirgombong, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga tersebut masuk dalam zona merah pergerakan tanah.
Atas ancaman bencana pergerakan tersebut, Disdik Bandung Barat tidak mau gegabah membangun kembali maupun merelokasi bangunan sekolah yang saat ini sudah porak poranda diterjang pergerakan tanah.
“Prioritas utama kami adalah KBM siswa berjalan dengan aman, nyaman. Jangan sampai, sekolah yang terburu-buru dibangun malah berdiri di lahan rawan bencana,” paparnya.
Ia menambahkan, hingga saat ini, Disdik Kabupaten Bandung Barat masih menunggu hasil kajian tim geologi untuk menentukan di mana lokasi yang aman untuk dibangun gedung sekolah pengganti SDN 1 Babakan Talang.
“Sebelum membangun ulang bangunan sekolah, perlu ada kajian geologi yang matang agar lokasinya juga aman dari bencana. Nah sampai sekarang kami belum menerima hasil kajian rekomendasi lahan secara tertulis dari tim geologi,” katanya.
Ia menilai, merelokasi sebuah sekolah dari kawasan zona merah bencana tidak mudah. Perlu tahapan kajian geologi yang matang sebelum pada tahapan pembangunan sekolah baru.
“Prosesnya memang panjang. Untuk orangtua siswa mohon bersabar dulu karena sedang berproses. Maka untuk sementara waktu peserta didik kita alihkan untuk belajar di SDN Babakan Talang 2 dengan pola pagi dan siang atau shift,” jelasnya.
Di sisi lain, Disdik Bandung Barat sudah mengajukan usulan pembangunan sekolah pengganti SDN Babakan Talang 1 ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk dianggarkan.