BMKG Ungkap Penyebab Suhu di Bandung jadi Lebih Dingin, Bakal Terjadi hingga Agustus 2024

JABAR EKSPRES – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung, menyebut bahwa suhu dingin di wilayah Bandung Raya diprediksi akan terus terjadi hingga bulan Agustus 2024 nanti.

Penurunan suhu yang diakibatkan oleh adanya fenomena alamiah di musim kemarau ini, menurut prakirawan BMKG Bandung, Darmawan merupakan hal yang bisa disebut dengan istilah CAVOK atau Clouds and Visibility OK.

“Jadi fenomena ini yang mengakibatkan beberapa hari ini terasa dingin, bahkan kemarin sampai 16,6 derajat celcius, dan ini di luar anomali karena biasanya di bulan Juli itu, 18,6 (drajat), nanti di bulan Agustus 17,4 (drajat),” ungkapnya saat ditemui di Kantor BMKG Bandung, Jalan Cemara, Kota Bandung, (15/7).

BACA JUGA: Sampai Kapan Operasi Zebra Lodaya 2024 Berlangsung? Berikut Info Resmi dari Polda Jabar

Darmawan menjelaskan, fenomena CAVOK atau Clouds and Visibility OK ini, diakibatkan energi panas gelombang pendek matahari yang tidak terpantulkan ke bumi karena tidak adanya pembetukan awan.

“Ketika di siang hari, matahari itu mengeluarkan energi panas gelombang pendek, kemudian masuk secara terus menerus (ke Bumi), lalu disimpan, kemudian di malam hari itu dilepaskan melalui gelombang panjang. Tetapi karena (sekarang) tidak ada pertumbuhan awan yang menutupi bumi, sehingga energi yang dilepaskan itu los atau maksimal keluar ke angkasa, sehingga tidak ada pantulan energi bumi yang mengakibatkan panas atau hangat. Nah ini lah yang mengakibatkan dingin,” ucapnya.

Meski begitu, Darmawan menyebut suhu dingin yang terjadi saat ini tidak terjadi hanya di wilayah Bandung raya saja melainkan seluruh pulau Jawa bahkan hingga Sumatera bagian selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

BACA JUGA: Jalankan Perintah Menteri AHY, Kementerian ATR/BPN Akan Kebut Penyelesaian Lahan bagi para Eks Kombatan GAM Sebelum Oktober 2024

“Namun untuk belahan bumi utara itu, sekarang sedang pemanasan sehingga daerah Sumatera bagian utara, Kalimantan, Sulawesi, juga Papua itu sekarang berawan (akan terasa lebih hangat),” ujarnya.

Maka dengan adanya fenomena ini, Darmawan menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada dan mengantisipasi dampak dari suhu dingin yang saat ini tengah terjadi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan