JABAR EKSPRES – Berikut ini merupakan kontroversi dan teori konspirasi upaya pembunuhan terhadap Donald Trump yang sedang viral.
Penembakan terhadap Donald Trump di sebuah rapat umum di Pennsylvania telah mengguncang Amerika Serikat dan dunia.
Kejadian ini, yang terjadi secara langsung di televisi, telah menempatkan negara dalam situasi baru yang belum pernah terjadi sebelumnya, terutama menjelang pemilihan presiden yang akan datang.
Donald Trump, yang saat ini menjadi kandidat presiden, terluka dalam serangan tersebut. Selain Trump, seorang pengunjung tewas, dua lainnya dalam kondisi kritis, dan penyerang ditembak mati oleh Agen Rahasia.
Peristiwa ini telah menimbulkan banyak pertanyaan tentang bagaimana hal ini bisa terjadi, terutama terkait keamanan yang seharusnya dijaga ketat oleh Agen Rahasia.
Pada saat kejadian, banyak yang menyaksikan penyerang merangkak di atap bangunan dekat lokasi rapat umum. Mereka dengan jelas melihat pria tersebut membawa senapan dan mencoba memberi tahu polisi yang bertugas di lapangan.
BACA JUGA: Penembak Donald Trump Dikabarkan Tewas Dibu*uh oleh Agen Rahasia Amerika Serikat
Kelalaian Keamanan hingga Teori Konspirasi
Polisi tampaknya tidak menyadari ancaman tersebut, yang menimbulkan kecurigaan bahwa ada kegagalan besar dalam prosedur keamanan. Ini adalah salah satu pelanggaran keamanan terbesar di tingkat presiden dalam beberapa dekade terakhir.
Sebagai contoh, pada setiap rapat umum presiden, terutama dengan figur sepopuler Trump, area sekitar harus benar-benar terkendali, termasuk mengawasi bangunan tinggi yang bisa digunakan untuk serangan.
Tidak lama setelah kejadian, media sosial dipenuhi dengan spekulasi, teori konspirasi, dan informasi yang salah. Banyak yang mengklaim bahwa serangan tersebut adalah hasil dari konspirasi yang lebih besar, termasuk teori tentang serangan palsu yang direncanakan oleh pihak-pihak tertentu.
Ada juga yang menuduh bahwa serangan tersebut diatur oleh pemerintahan Joe Biden, memicu perdebatan yang semakin memanas di kalangan publik dan politisi. Beberapa anggota kongres bahkan secara terbuka menuduh bahwa Biden bertanggung jawab atas penyerangan tersebut, menambah keruh suasana politik yang sudah tegang.
Insiden ini juga berdampak besar pada dinamika politik di Amerika Serikat, khususnya dalam konteks pemilihan presiden yang semakin dekat. Serangan ini terjadi tepat sebelum konvensi partai Republik, di mana Trump akan mengumumkan calon wakil presidennya.