Disinggung kemungkinan pecah koalisi terjadi, ia menyebut, hal ini tergantung pada Parpol itu sendiri. Namun jikapun ada salah satu partai politik yang memilih berpisah maka itu karena keinginannya untuk mengusung calon tidak terakomodir oleh koalisi.
BACA JUGA: Apakah Aplikasi Mobiearn itu Investasi Bodong? Ini Fakta Sebenarnya
“Iya bisa aja karena tadi ketika kesepahaman tiga partai kan kadang-kadang ada calon yang terakomodir ada yang tidak. Ya dinamikanya ada di sana,” katanya.
Ditanya terkait berpasangan dengan Hengky Kurniawan, Didik mengungkapkan masih berkomunikasi. Jika dilihat argumennya, baik Didk maupun Hengky belum menemukan kesepakatan siapa yang maju sebagai Bupati dan Wakil Bupati. Keduanya dalam posisi sama-sama mengincar kursi Bupati.
“Saya terakhir komunikasi dengan Hengky dua Minggu yang lalu. Iya komunikasi terkait pencalonan di KBB namanya juga penjajakan yah. Komunikasi politik mah biasa aja. Semua warga negara punya kesempatan tinggal masalahnya ketemu momentum atau tidak” ungkapnya.
BACA JUGA: Pelanggaran! Ada Joki Coklit di Kota Bandung
Didik menegaskan, bahwa dirinya dimandat dalam musyawarah wilayah (muswil) dan musyawarah daerah (musda) PKS sebagai calon Bupati Bandung Barat. Berdasarkan itu mustahil jika dirinya hanya diusung sebagai pendamping atau wakil bupati
“Iya saya itu diamanatkan di musyawarah wilayah Jawa Barat amanat dari musyawarah Daerah Bandung Barat itu memang amanatnya untuk calon Bupati. Andai berlawanan dengan Hengky siap? Owh iya tentu kan dalam politik itu ada kalanya bertanding dan bersanding jadi biasa aja,” tandasnya. (Wit)