JABAR EKSPRES – Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) 1 Muharram 1446 Hijriah disambut meriah oleh masyarakat Desa Puncak, Cigugur, Kabupaten Kuningan.
Turut hadir Bakal Calon Bupati (Bacabup) tunggal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kuningan, HM Ridho Suganda memberikan pesan, motivasi, dan semangat 1 Muharram 1446 Hijriah.
Menurutnya, tahun baru Islam ini harus menjadi introspeksi bagi setiap muslim, apa yang sudah dilakukan, dan belum dilakukan.
“Yang pasti, ke depan harus diusahakan jauh lebih baik lagi. Pemaknaan 1 Muharram ini, adalah bukti bahwa Kuningan merupakan kabupaten agamis, sangat agamis. Khususnya bagi kita umat muslim. Dimana, penduduk Kuningan 95 persen beragama Islam,” ungkap Ridho dalam sambutannya, Sabtu (13/7/2024).
Oleh sebab itu, giat PHBI harus dimaknai sebuah peningkatan keimanan kepada Allah SWT.
Ia meyakini para pemuda Desa Puncak punya tujuan baru, harapan baru, bagaimana pemuda bisa memberikan kontribusi ke desa.
“Pemuda harus punya gagasan untuk membantu kepala desa dalam memberikan yang terbaik untuk desanya. Sekarang desa memiliki potensi luar biasa,” imbuhnya.
Kata Ridho, potensi itu harus dimaksimalkan dan bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, khususnya bagi anak-anak muda.
“Satu pesan, mari wujudkan masyarakat tetap kondusif, aman guna mendorong pembangunan desa. InsyaAllah mari kita semua mendorong pembangunan sampai ke tingkat bawah,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana kegiatan PHBI menyampaikan, Ukhuwah islamiyah harus terus menerus dibangun dan dipelihara di muka bumi ini sebagai penjabaran dari aplikasi aktif seluruh umat muslim dalam menjaga kemaslahatan di dunia dan akhirat.
“Melalui Peringatan Hari Besar Islam yang rutin setiap tahun dilaksanakan, diharapkan dapat meningkatkan ukkhuwah Islamiyah dan tali silaturahmi serta perilaku yang sesuai dengan syariat Islam diawali dari lingkungan terkecil yaitu lingkungan keluarga, masyarakat dan yang lebih luas lagi,” ucapnya.
Menurutnya, peringatan PHBI ini merupakan salah satu pengapresiasian dari kita selaku Umat Islam untuk senantiasa mengantisipasi kebudayaan-kebudayaan yang liberal di kalangan lingkungan.
“Hal ini dilakukan agar senantiasa kita tidak terbawa arus kebudayaan-kebudayaan yang tidak sesuai dengan syariat Islam, dan juga sebagai pembelajaran kepada generasi penerus kita berikutnya,” ujarnya.