Strategi mereka menjadi sangat krusial, terutama saat Sukuna menyadari bahwa Todo teralihkan dan langsung melancarkan serangan menggunakan Black Flash. Namun, Yuji yang berada di posisi yang tepat, dengan cerdik memanfaatkan situasi tersebut, berhasil melancarkan serangan balik yang efektif.
Yuji dengan sigap menyerang Sukuna dari titik buta, menggunakan teknik Dismantle dengan sempurna untuk menyerang di antara jiwa Sukuna dan jiwa Megumi. Momen ini sangat dramatis, karena Sukuna yang merasa kesakitan mulai mempertanyakan mengapa Yuji bisa begitu selektif dalam memilih targetnya.
Serangan demi serangan Yuji semakin menguras kekuatan Sukuna, membuatnya kesulitan untuk mempertahankan tubuh Megumi.
Pertarungan semakin intens ketika Sukuna melompat ke atas pilar, berusaha menghindari serangan Yuji. Namun, Yuji yang tak kenal lelah terus mengejar dan menghancurkan pilar tersebut, menunjukkan semangat juang yang tak tergoyahkan.
Di sisi lain, Todo juga terus mencari cara untuk menggunakan teknik Boogie Woogie, berusaha sebaik mungkin untuk membantu teman-temannya.
Puncak dari ketegangan ini terjadi ketika Todo menggunakan Fiber Slab untuk mengaktifkan tekniknya. Meskipun awalnya terlihat tidak berfungsi, ia terus berjuang hingga akhirnya mengeluarkan Kurusu Hana yang muncul tepat di atas Sukuna. Kehadiran Hana menjadi titik balik yang mengejutkan dalam pertarungan ini, membuat Sukuna terkejut dan tidak siap menghadapi serangan selanjutnya.
Jacob’s Ladder
Dengan penuh semangat, Hana siap menggunakan teknik terkutuk Angel yang sangat kuat, Maximum Output Jacob’s Ladder. Ini adalah momen yang sangat berisiko, karena bertaruh besar untuk memisahkan Sukuna dari Megumi. Yuta menyadari bahwa keputusan ini adalah langkah terakhir yang harus diambil demi kemenangan, meskipun sangat berbahaya.
Dalam perjalanan ini, Yuta tidak hanya berfokus pada kekuatan tekniknya, tetapi juga pada psikologi Sukuna yang mungkin terjebak dalam pikirannya sendiri.
Bab ini tidak hanya menyuguhkan pertarungan fisik yang memukau, tetapi juga menggambarkan dinamika emosional antara karakter-karakter utamanya. Kita bisa merasakan beban yang mereka pikul, terutama Yuta yang merasa harus mengandalkan teman-temannya dalam situasi yang sulit ini. Interaksi dan kolaborasi antara mereka, meskipun dalam keadaan tertekan, menunjukkan kekuatan persahabatan yang menjadi inti dari cerita Jujutsu Kaisen.