Inilah Risiko Memberi Anak Mi Campur Nasi sebagai Bekal

JABAR EKSPRES – Banyak orang tua menganggap memberikan sarapan atau bekal ‘super’ kepada anak mereka sebagai kunci agar si kecil semangat dan berenergi selama bersekolah. Namun, pakar kesehatan mengingatkan bahwa kebiasaan ini tidak selalu menguntungkan dari segi kesehatan anak.

Menu ‘super’ seperti mi goreng instan yang dicampur dengan nasi dan nugget ayam sering dianggap sebagai pilihan yang praktis dan disukai anak-anak. Namun, menurut dokter spesialis anak Angga Wirahmadi, memberikan makanan berlebihan kepada anak dapat menyebabkan masalah kesehatan serius di kemudian hari.

“Anak yang terbiasa dengan makanan berlebihan berisiko mengalami obesitas dan sindrom metabolik,” ungkap Angga kepada Jabarekspres.com. Obesitas pada anak dapat mengganggu kesehatan dengan lemak yang menumpuk di berbagai bagian tubuh, termasuk payudara, yang dapat menyebabkan kesulitan saat beraktivitas fisik dan gangguan dalam proses pubertas.

Sindrom metabolik, sementara itu, adalah kombinasi dari beberapa kondisi kesehatan seperti hipertensi, dislipidemia, kadar gula darah tinggi, dan obesitas perut. Menurut Angga, makanan yang ideal untuk anak seharusnya mengandung nutrisi seimbang, termasuk karbohidrat, protein, lemak, buah, dan sayur. Susu juga direkomendasikan sebagai sumber kalsium penting.

Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan kampanye untuk mempromosikan pola makan seimbang melalui program “Isi Piringku”. Program ini memberikan contoh menu sehat yang direkomendasikan untuk anak-anak, seperti yang terdapat di laman resmi P2PTM Kemkes. Contoh menu makan siang yang disarankan mencakup berbagai jenis makanan pokok, lauk pauk dari sumber hewani dan nabati, serta porsi yang tepat dari sayuran dan buah-buahan.

Dengan demikian, penting bagi orang tua untuk memperhatikan keseimbangan nutrisi dalam memberikan makanan kepada anak-anak mereka, demi mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Kebiasaan memberikan ‘menu super’ mungkin bisa menarik perhatian anak, namun tidak boleh dilupakan bahwa kesehatan anak lebih penting dari segalanya.

Tinggalkan Balasan