JAKARTA – Setiap hari, komunitas TikTok di seluruh dunia terus menciptakan dampak positif, baik di dalam maupun di luar platform. Sejalan dengan misinya untuk menginspirasi kreativitas dan membawa kebahagiaan, TikTok, berkolaborasi dengan PT Pos Indonesia (Persero) dan didukung oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meluncurkan “TikTok | Pos Aja! Creator House” untuk pertama kalinya di Indonesia.
Berlokasi di pusat kota Jakarta, rumah kreatif yang didedikasikan TikTok bagi kreator, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), dan masyarakat luas ini ingin mendorong terciptanya kreasi konten yang menghibur, inspiratif, serta memberi nilai tambah bagi komunitas TikTok di Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, TikTok juga meluncurkan situs “TikTok Indonesia Impact Website” yang merangkum berbagai dampak positif yang dihadirkan komunitas TikTok untuk menginspirasi masyarakat luas agar ikut bergerak melakukan perubahan positif bagi sesama.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengapresiasi kolaborasi TikTok Indonesia dan PT Pos Indonesia dalam menghadirkan TikTok | Pos Aja! Creator House di Kantor Pos Kota Tua, Jakarta. Erick menyampaikan TikTok | Pos Aja! Creator House merupakan sebuah wadah kreatif yang didedikasikan untuk komunitas kreator, publisher, masyarakat dan juga etalase bagi produk UMKM.
“Saya mengapresiasi kerja sama antara PT Pos Indonesia dengan TikTok. Saya selalu bilang Pos Indonesia punya sejarah besar, gedung-gedung bersejarah, tetapi jangan juga di era perubahan yang terjadi, tidak melahirkan sejarah baru lagi,” ujar Erick.
Erick Thohir juga mendorong TikTok meningkatkan investasinya di Indonesia. Erick mengatakan Indonesia merupakan negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.
“TikTok harus percaya dan berani investasi lebih dari negara lain, tolong sampaikan ke bos-bos Tiktok, saya sudah pernah ketemu semua, jangan jadi stranger karena di Indonesia potensi ekonomi jauh lebih besar dari yang lain, jadi kalau yang lain kasih satu, Indonesia harus empat,” ucap Erick.
Erick menyampaikan potensi ekonomi digital Indonesia mencapai Rp 4.500 triliun pada 2030. Erick mengatakan proyeksi PDB per kapita Indonesia pun akan melesat hingga 10 ribu dolar AS pada 2030.