“Kami berencana menambah lebih banyak peritel di pusat perbelanjaan ini untuk menjadikan The One Global Centre sangat nyaman,” katanya, menambahkan.
“Selain itu, kami akan bekerja sama secara intensif dengan para arsitek untuk membawa The Grand naik level. Kami ingin The One Global Centre menjadi pusat komunitas baru di wilayah Timur. Making Eastlakes great again,” ujarnya, semringah.
Lebih lanjut, Iwan Sunito mengatakan sangat terinspirasi dengan ‘Walking Vilage’ dan ‘Green Concept’ di James Street Brisbane di Fortitude Valley dan Hollywood Barat.
Karena itu, dia ingin The One Global Centre menjadi kawasan yang menghadirkan ruang hijau di wilayah tersebut, sekaligus mengangkat kembali akar sosial dan budaya setempat.
“The One Global Centre terletak di tengah-tengah permukiman masyarakat sekitar dan bangunan-bangunan low-rise, sehingga sangat ideal untuk konsep walkable village dan green centre,” tutur Iwan.
Kawasan suburban Timur Sydney telah menjelma menjadi salah satu hotspot properti di ibu kota negara bagian New South Wales, baik untuk investor maupun end-user.
Aaron Downie, Founder Mackenzie Property Group mengungkapkan, kawasan East, Lower North Shore, dan Northern Beach berpotensi mengalami pertumbuhan di atas rata-rata.
Hal senada juga diungkapkan Allen Habbouchi, Head of Project Sales & Distribution Aussieproperty.com. Menurutnya, ada tiga wilayah teratas di pinggir Sydney yang memperlihatkan tren pertumbuhan yang kuat, yakni Coogee, Kingsford, dan Kensington.
Hal ini terutama disebabkan oleh posisinya yang strategis dalam jarak 10 km dari CBD, perguruan tinggi, pantai, dan infrastruktur.
“Inilah salah satu alasan kuat mengapa kawasan suburban Sydney menjadi hidden gem bagi para pencari properti dan tentu saja menjadi magnet bagi para pembeli properti dari kawasan Asia Pasifik, khususnya Indonesia yang menjadi pasar luar negeri terbesar kedua bagi kami,” jelas Iwan Sunito.
PEREBUTAN ASET CROWN GROUP TERUS BERGULIR
Sementara itu, situasi yang berbeda terjadi pada mantan mitra kerja Iwan Sunito yang juga pendiri Crown Group, Paul Sathio.
Dikabarkan, Paul Sathio gagal mengumpulkan dana untuk membeli lahan yang sebelumnya dimiliki oleh Crown Group, yang saat ini berada di bawah kendali Likuidator BDO Australia.