Alat Berat Diturunkan untuk Normalisasi Saluran Irigasi di Bandung Barat

JABAR EKSPRES – Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUPR) Kabupaten Bandung Barat (KBB), menurunkan alat berat untuk menormalisasi saluran daerah irigasi di Pasir Angin, Kecamatan Cipatat.

Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) PUTR KBB, Heru Rudias mengatakan, satu alat berat berupa becko diturunkan sementara untuk mengeruk sedimentasi yang jadi penyebab persawahan di wilayah Kecamatan Cipatat tidak teraliri air.

“Ini sudah berdasarkan hasil musyawarah dengan masyarakat disana. Jadi untuk sementara kita pakai becko dulu untuk melakukan pengerukan. Nanti kedepan dianggarkan buat normalisasi irigasi,” kata Heru saat dikonfirmasi, Selasa (9/7/2024).

BACA JUGA: Tabrak Aturan, DPRD Tantang Pemkot Bogor Tutup Gerai Mie Gacoan

Ia menerangkan, di Bandung Barat, sedikitnya terdapat 450 daerah irigasi. Dari angka tersebut, 225 daerah irigasi mengalami hal serupa seperti Kecamatan Cipatat, yakni sedimentasi.

“Cipatat sangat mendesak, karena itu kita lakukan penanganan. Tetapi bukan artinya daerah irigasi lainnya dihiraukan, kita tetap optimalkan. Namun bertahap,” paparnya.

Ia menambahkan, untuk melakukan normalisasi irigasi secara optimal. Pihaknya pun berencana akan mengajukan bantuan pembangunan infrastruktur melalui program kementrian.

BACA JUGA: Babak Baru, Kuasa Hukum Pegi Setiawan Berencana Laporkan Balik Polda Jabar

“Mudah-mudahan tahun depan bisa terealisasi buat daerah irigasi Rajamandala,” imbuhnya.

Terpisah, Anggota DPRD Bandung Barat, dari Fraksi Partai PKB, Wendi Sukma Wijaya mengaku akan mendorong bantuan anggaran dari anggota DPR RI dari Fraksi Partai PKB, Cucun Ahmad Syamsu Rizal.

Menurutnya, persoalan aliran air daerah irigasi Rajamandala, Kecamatan Cipatat, berdampak pada desa-desa di wilayah tersebut.

BACA JUGA: Buntut Pelajar Cianjur Diterima di SMAN 1 Caringin Bogor, Orang Tua Siswa Nilai Ada Kejanggalan di PPDB

“Karena kan perlu biaya cukup besar, kalau dicover Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) KBB sepertinya saat ini tidak mungkin. Kita sedang berkomunikasi dengan pusat karena ini harus menggunakan dana APBN,” ujarnya.

“Seperti ke pak Cucun Ahmad Syamsu Rizal dan Kang Majid, meminta diturunkan dana khusus untuk penanganan irigasi di seluruh wilayah KBB. Mudah-mudahan mereka ini bisa membantu merealisasikan kucuran dana APBN-nya,” sambungnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan