JABAR EKSPRES – Saat ini, aplikasi MSL mengharuskan seluruh penggunanya untuk mengaktivasi akun mereka. Proses ini membutuhkan pembayaran deposit, dengan jumlah yang bervariasi dari Rp65.000 untuk P1 hingga Rp6 juta untuk P9.
Namun, perlu diketahui bahwa skema ini hanyalah modus penipuan dari aplikasi dengan skema ponzi. Modus seperti ini sudah pernah dilakukan oleh aplikasi penipu sebelumnya seperti Monida Media Smart Wallet dan Sky.
Aplikasi Sky sebelumnya menyuruh membernya membayar pajak, sedangkan MSL mengelabui korbannya dengan meminta pembayaran untuk aktivasi akun. Jika memang aktivasi akun diperlukan, mengapa tidak langsung dipotong dari saldo yang sudah ada di aplikasi? Hal ini menunjukkan bahwa pembayaran deposit tambahan hanyalah upaya untuk menguras uang dari para penggunanya.
Baca juga : Aplikasi SCRTV Penghasil Uang Scam Penipuan Hari Ini, Cek Faktanya
Dalam aplikasi investasi yang resmi, verifikasi akun biasanya melibatkan pengiriman foto KTP dan dokumen lainnya, tanpa biaya. Hal ini bertolak belakang dengan klaim MSL yang mengharuskan pembayaran untuk aktivasi akun. Jadi, dapat dipastikan bahwa ini adalah penipuan yang dilakukan oleh MSL sebelum mereka kabur membawa uang para penggunanya.
MSL telah bertahan cukup lama karena masih banyak orang yang mendaftar dan melakukan deposit. Selama masih ada aliran uang masuk, aplikasi ini dapat terus beroperasi. Namun, semakin lama aplikasi bertahan, semakin besar pula kerugian yang dialami oleh para penggunanya.
Total kerugian dari semua karyawan atau member MSL bisa mencapai miliaran rupiah, mirip dengan kerugian yang ditimbulkan oleh aplikasi BBH sebelumnya.
Saldo yang terlihat dalam aplikasi MSL, meskipun jumlahnya besar, tidak bisa ditarik dan hanya sebatas angka. Uang sebenarnya sudah dibawa kabur oleh pihak aplikasi. Oleh karena itu, saran saya adalah jangan melakukan aktivasi akun untuk menghindari kerugian yang lebih besar.
Pengalaman dari aplikasi Sky menunjukkan bahwa setelah member membayar pajak, mereka tetap tidak bisa menarik uangnya, dan akhirnya aplikasi tersebut kabur. Keputusan ada di tangan kalian, tetapi saya hanya ingin mengingatkan agar tidak menjadi korban berikutnya.