JABAREKSPRES.COM, BANDUNG – Puluhan perwakilan orang tua siswa geruduk Kantor DPRD Jabar, Senin (24/6). Mereka juga ditemui langsung oleh dua wakil rakyat dari Komisi V DPRD Jabar.
Dua wakil rakyat itu menemui demonstran dengan cara yang tak biasa. Mereka tak ragu untuk bersimpuh dan duduk bersila bersama masa yang menggelar demo itu. Keduanya adalah Wakil Ketua Komisi V DPRD Jabar Abdul Hadi Wijaya dan Anggota Komisi V Siti Muntamah.
Dua politisi itu mendengar aspirasi para demonstran, dan menyampaikan rencana tindak lanjut seputar masalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Jabar 2024 itu. Salah satu keluhan para pendemo itu adalah terkait kuota dalam PPDB 2024.
“Kami terima, kami apresiasi karena datangnya bener (ke DPRD.red) dan tertib,” kata Abdul Hadi.’
BACA JUGA: Sidang Pegi Setiawan Resmi Ditunda, Tim Kuasa Hukum Duga Ada Indikasi Pembatalan Praperadilan
Pria yang akrab dipanggil Gus Ahad itu menguraikan, salah satu masukan yang disampaikan perwakilan orang tua siswa itu adalah terkait terbatasnya kuota dalam PPDB kali ini. “Banyak anak-anak tidak masuk karena kuota terbatas, tapi sistem sudah bener,” jelasnya.
Keluhan itu juga berkaitan dengan kuota pada jalur ABK yang tidak terpenuhi. Semestinya bisa untuk menampung jalur afirmasi. Sementara biasanya jika kouta ABK tidak terpenuhi akan dialihkan untuk jalur prestasi.
Aspirasi berikutnya terkait siswa yang berusaha menempuh jalur KETM sekolah negeri. Ketika mereka tidak diterima, biasanya dialihkan ke sekolah swasta. Tapi ternyata di sekolah swasta itu mereka tidak masuk kategori keluarga kurang mampu. Sehingga tetap terbebani biaya yang tidak sedikit. “Kami harap bisa diselesaikan lewat sistem, kasihan juga mereka jika tetap menanggung biaya tinggi. Padahal masuk ke negeri itu dengan harapan bisa lebih murah,” paparnya.
Gus Ahad menguraikan, aspirasi-aspirasi itu tentu akan diteruskan ke perangkat daerah terkait. Sehingga bisa ditampung dan dituntaskan.
Dalam kesempatan itu, pihaknya juga mengapresiasi langkah tegas Dinas Pendidikan maupun Pemprov yang mendiskualifikasi sejumlah calon siswa dalam PPDB kali ini. Misalnya di Kota Bandung tercatat sudah ada 94 siswa yang di diskualifikasi dari SMAN 3 maupun 5 Kota Bandung. “Ini bagus, kami harap bisa jadi efek jera. Pesannya jangan main-main di Jabar,” tegasnya.(son)