BACA JUGA: Kisruh Jalur Zonasi PPDB SMA di Kota Bogor, Hery Antasari Janji Pasang Badan
“Kalau bisa memutar waktu, saya pengin kembali ke usia 10 tahun agar bisa ikut turnamen ini. Karena buat saya ini kegiatan yang sangat positif dan harus diikuti. Sayang, dulu belum ada. Makanya, kesempatan ini jangan sampai dilewatkan buat adik-adik dan semoga semakin banyak lahir atlet-atlet pesepakbola putri di Bandung yang bisa membawa nama Indonesia,” tutur dia.
Di tempat yang sama, Agnes Sintauli Hutapea pun berharap, hal serupa bisa dijalankan oleh induk sepak bola Indonesia yakni PSSI. Menurutnya, sudah saatnya federasi serius menggeliatkan liga sepak bola putri. Karena diakui Agnes, bakat-bakat yang lahir di gelaran MilkLife Soccer Challenge perlu wadah guna menyalurkan talenta-talentanya baik di level amatir maupun profesional Liga 1 Putri.
“Harapannya sih kepengen di gelar Liga 1. Karena mau enggak mau, kadang saya ada pemikiran, saya latihan terus mau tampil di mana sih, karena saya latihan tapi saya enggak punya panggung,” katanya
“Saya harap kalau bisa dipercepat, gamusti 2026. Kalau bisa dipertimbangkan lagi dari segi pelaksanaannya,” imbuhnya
BACA JUGA: Cara Menghadapi Anak Trauma Makan Versi Nikita Willy, Ini Tipsnya
Kepala Pelatih MilkLife Soccer Challenge, Coach Timo Scheunemann mengatakan, penyelenggaraan turnamen sepak bola untuk siswi sekolah dasar di Kota Kembang ini membuat dirinya takjub. Berbeda dari kota lainnya, KU 10 di Bandung terlihat lebih potensial. Ia pun memberikan apresiasi kepada para pelatih tim-tim yang bersaing di MilkLife Soccer Challenge – Bandung Series 1 2024 karena sudah mempersiapkan anak didik masing-masing dengan baik.
“Saya melihat antusiasme di Bandung tergolong tinggi dan semoga berikutnya ada lebih banyak SD lain yang ikut bertanding di MilkLife Soccer Challenge. Ada yang unik di kota ini karena siswi-siswi KU 10 banyak yang berkualitas dibandingkan dengan kota-kota lain. Saya juga respek kepada kebanyakan pelatih di sini karena terlihat mereka sudah menerapkan apa yang didapat dari coaching clinic. Saya berharap mereka dapat menambah intensitas berlatih di kelas ekstrakurikuler sekolah masing-masing,“ kata Timo.