Sekda Jabar Klaim PPDB Tahun ini Lebih Baik dan Tertib

JABAR EKSPRES  – Sekretaris Daerah Jawa Barat (Sekda Jabar), Herman Suryatman mengklaim pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA, SMK, dan SLB kali ini berjalan lebih baik dan tertib dibandingkan tahun 2023/lalu.

Herman mengaku, hal ini dapat terlihat dari adanya komitmen yang serius dari pemerintah untuk menjadikan PPDB tahun ini berjalan secara transparan dan akuntabel.

“Untuk PPDB tahun ini lebih baik lebih tertib. Dan yang jelas setelah Pak Gubernur (Bey Machmudin) sudah mencanangkan bahwa PPDB harus akuntabel, bersih, dan saya kira sudah jauh lebih baik dari tahun kemarin,” ujarnya saat ditemui di Jalan Braga, Kota Bandung, Sabtu (22/6).

Disinggung soal masih adanya dugaan kecurangan, Herman menyebut pihaknya akan terus melakukan evaluasi agar kedepannya dapat berjalan sesuai dengan aturan.

“Perkara ada kekurangan kita akan dalami termasuk yang teridentifikasi ada domisili yang manipulatif, itu akan kita cek ricek dan kita akan kembalikan kepada aturan,” ujarnya

Maka dengan adanya hal ini, Herman menegaskan bahwa Pemprov Jabar akan terus membuktikan bahwa PPDB tahun ini dilakukan secara serius.

“Jadi ini Jaminan dari Pemprov Jabar untuk membuktikan bahwa kami serius (dalam menjalani PPDB 2024),” pungkasnya

Sebelumnya, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat (Disdik Jabar) telah resmi mengumumkan hasil pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024 tahap 1 untuk tingkat SMA, SMK, dan SLB.

Dari hasil pengumuman yang diberikan pada Pukul 19.30 Wib Rabu, 19 Juni 2024 kemarin, Pelaksana Harian (Plh) Kepala Disdik Jabar Ade Afriandi menyebut terdapat 158 calon siswa baru yang dianulir oleh pantia PPDB.

“Nah dari repot sistem yang dianulir oleh sekolah atau panitia PPDB itu ada 158. Nah mayoritas karena domisilinya tidak sesuai. Jadi (yang diberikan oleh calon) tidak sesuai dengan Pergub (peraturan gubernur),” katanya saat dikonfirmasi, Kamis, (20/6).

Meski ada yang dianulir, dalam pendaftaran tahap 1, Ade mengatakan sebagian besar calon siswa baru yang mendaftar melalui sistem zonasi dan keluarga ekonomi tidak mampu (KETM), diterima di sekolah pilihannya.

“Yang diterima sesuai dengan hasil pendaftaran itu 310 ribu (calon siswa baru). Jadi kemarin yang dianulir itu karena disaat-saat terakhir ditemukan anomali, makanya kemarin diumumkan jam 19.30 Wib karena ada beberapa satuan pendidikan yang masih melakukan pendalaman dan kemudian dilaksanakan pleno kembali,” tuturnya

Writer: Sandi Nugraha

Tinggalkan Balasan