JABAR EKSPRES – Santernya pemberitaan aplikasi penghasil uang MSL yang akan SCAM, membuat banyak anggotanya khawatir.
Terlebih lagi berkali-kali jadwal penarikan ditunda dan diundur, membuat banyak anggota atau karywan Aplikasi MSL yang menjadi panik.
Kepanikan tersebut banyak diungkapkan di grup obrolan dan mempengaruhi banyak anggota lainnya, sehingga leader MSL mengeluarkan pengumuman untuk anggotanya.
Pengumuman tersebut berisi hal yang menenangkan untuk anggotanya, setelah pihak leader menjanjikan akan mendatangi kantor perwakilan di masing-masing daerah.
“Rekan-rekan dari provinsi lain tidak perlu khawatir. Selama ada kantor di kota anda, saya pasi akan berangkat kesana.” tulis pengumuman tersebut.
Baca juga : Aplikasi Penghasil Uang MSL Libur WD Lagi, Karyawan Dijanjikan Baru Bisa Penarikan Senin Depan
Bukan hanya akan mendatangi kantor di daerah-daerah, leader MSL tersebut juga berjanji akan memberikan paket hadiah.
“Kolega yang berpartisipasi pertemuan ini dapat menerima paket hadiah 10 persen dari deposit yang dibayarkan pada level Anda saat ini, sebagai biaya transportasi ketika mereka tiba di lokasi pertemuan.” tambah pengumuman tersebut.
Sayangnya tidak diketahui pertemuan yang dimaksud pertemuan dimana dan dengan agenda apa, pasalnya, pada 20 Juni kemarin, MSL juga mengeluarkan pengumuman adanya libur 2 hari untuk semua departemen di perusahaan, termasuk pertemuan atau rapat publik juga ditiadakan.
Sehingga pengumuman terakhir yang dibagikan di grup obrolan Whatsapp tersebut diduga hanya untuk menenangkan anggotanya yang terus-terusan menanyakan nasib uang mereka di aplikasi tersebut.
Baca juga : Diibaratkan Telah Sekarat, Aplikasi MSL Disebut Masih Berusaha Menghisap Uang Membernya
Tanda-tanda aplikasi ini menuju scam juga sudah banyak bermunculan, diduga para anggotanya juga sudah mulai bersiap menghadapi kemungkinan buruk tersebut.
Meski di sosial media masih banyak yang menyangkalnya dan menganggap bahwa peringatan yang diberikan oleh para influenser hanyalah karena mereka membenci aplikasi ini.
Padahal jika ditelaah lagi, niat dari para influenser ini sesungguhnya baik, yakni agar para anggota tidak mengalami kerugian besar, hanya saja ada beberapa influenser yang tidak menggunakan kata-kata yang bijak dan baik, sehingga menyinggung dan membuat para korban ini semakin marah.