JABAR EKSPRES – Sutradara Joko Anwar kembali merilis serial terbarunya bertajuk “Nightmares and Daydreams” yang tayang secara eksklusif di layanan Netflix mulai 14 Juni 2024 dan menghadirkan tujuh kisah menarik dalam tujuh episode berbeda.
“Nightmares and Daydreams” menyajikan kisah fiksi ilmiah-supernatural yang ajaibnya masih relevan dengan isu sosial masa kini. Di episode pertama berjudul “Old House”, kisah dimulai saat Panji (Ario Bayu) menjalani rutinitasnya sebagai supir taksi sekaligus kepala keluarga dari ibu, istri, dan anaknya.
Sebagai supir taksi, Panji memiliki seorang pelanggan tetap yang bekerja di sebuah rumah jompo mewah nan misterius dalam cerita “Nightmares and Daydreams”. Suatu hari, Panji ditawari oleh salah satu perawat di rumah jompo tersebut agar dia mau menitipkan sang ibu di sana.
BACA JUGA : Luciano Spalletti Optimis Timnas Italia Bisa Kuasai Pertandingan Saat Melawan Spanyol
Awalnya, Panji menolak tawaran tersebut dan merasa dirinya masih mampu menjaga sang ibu. Lambat laun, masalah demi masalah mulai mengadang keluarga Panji, salah satunya disebabkan oleh sang ibu sendiri.
Dengan berat hati, Panji pun mau menitipkan ibunya di rumah jompo tersebut, dengan syarat Panji tidak diperbolehkan bertemu ibunya dalam waktu lama. Baru satu hari Panji menitipkan ibunya di rumah jompo itu, hatinya mulai meragu dan di tengah malam dia nekat menjemput sang ibu agar kembali ke rumahnya.
Dari sini, perasaan Panji semakin kacau hingga akhirnya dia masuk ke rumah jompo itu tanpa sepengetahuan orang-orang di sana. Semakin dalam Panji menyelinap masuk ke rumah jompo itu, semakin besar pula hal-hal di luar nalar yang membuatnya terancam.
Akankah Panji berhasil keluar dari dunia surealisme itu? Apakah dia juga berhasil menjemput sang ibu untuk pulang ke rumahnya kembali?
Bakti untuk ibu
Ada banyak hal yang ingin Joko Anwar bersama kolaborator sutradaranya “tumpahkan” di serial itu, salah satunya bakti anak kepada orang tuanya, terkhusus seorang ibu yang telah berjasa merawat anak-anaknya sejak kecil.
Joko ingin menyentil para anak yang sekiranya kurang menghargai keberadaan orang tua mereka. Terlebih, banyak anak yang enggan mengurus orang tua mereka dan meninggalkan mereka di rumah jompo.