JABAR EKSPRES – Pengumuman hasil seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru Jawa Barat (PPDB Jabar) tahun ini, sudah bisa dilihat oleh masyarakat mulai dari Rabu, 19 Juni 2024.
Melalui informasi yang diterima Jabar Ekspres, pengumuman hasil seleksi yang sudah ditunggu banyak orangtua dan calon siswa itu, dikabarkan sulit untuk diakses.
Pemprov Jabar, sebelumnya telah mengeluarkan surat resmi melalui Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VIII yang menyatakan bahwa hasil seleksi PPDB tahap 1 akan diumumkan pada Rabu, 19 Juni 2024 pukul 14.00 WIB.
BACA JUGA: Cara Kerja Antam Pro, Apakah Aplikasi ini Bisa Dipercaya atau Hanya Penipuan Belaka?
Para pendaftar atau calon siswa SMA Negeri seharusnya dapat melihat hasilnya melalui website resmi yang telah disediakan.
Akan tetapi, pada pelaksanaannya diketahui bahwa alamat web sulit dibuka bahkan hingga malam hari. Akibatnya, tak sedikit orang tua serta calon siswa mulai khawatir.
Menanggapi hal tersebut, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Fraksi PKS, Ridwan Solihin mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan stakeholder terkait mengenai kendala server pada hasil penerimaan PPDB tahap 1.
BACA JUGA: Fokus Menangkan Piala AFF U-16, Nova Arianto Beri Pesan ke Skuad Timnas U-16!
“Kita kana minta Komisi 5 DPRD Jabar, agar memanggil Disdik (Dinas Pendidikan) untuk menjelaskan penundaan ini,” tukasnya saat dikonfirmasi melalui seluler, Kamis (20/5).
Sementara itu, Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) SMAN Cicalengka, Usuf Suhanda, saat dikonfirmasi membenarkan bahwa hasil seleksi PPDB tahap 1 seharusnya sudah bisa diakses pengumumannya pada Rabu, 19 Juni 2024 pukul 14.00 WIB.
“Kita tunggu saja dari dinas karena diduga ada gangguan teknis,” bebernya.
BACA JUGA: Puluhan Warga Lembang Diduga Keracunan Massal, Dinkes KBB Uji 9 Sampel Makanan
Menurut Suhanda, keterlambatan pengumuman yang terjadi alias situs web sulit diakses tersebut, diduga karena adanya gangguan teknis.
“Kemungkinan besar gangguan tersebut disebabkan oleh masalah akses jaringan internet,” ucapnya.
Gangguan server, ujar Suhanda dinilai tak menutup kemungkinan terjadi. Mengingat, banyak masyarakat yang mengakses alamat situs web pada waktu bersamaan.
“Sepertinya ada gangguan di internet karena website belum bisa dibuka,” pungkasnya. (Bas)