Ketika dibuka, dalam kantong plastik tersebut, terdapat resi pengiriman paket lengkap dengan alamatnya orang yang membuang sampah.
Zenk mengungkapkan, warga yang melihat resi pengiriman itu kemudian berasumsi, seorang diduga pelaku pembuang sampah sembarangan di TPS liar tersebut.
“Nah kita berkoordinasi sama Pak RW di sini, terus mendatangi ke sana dengan membawa massa yang ikut juga ada ibu-ibu turun karena kan ibu-ibu juga suka ikut membersihkan sampah liar itu,” ungkapnya.
Zenk memaparkan, pelaku pembuang sampah liar itu diketahui merupakan warga Desa Tanjungsari.
Sebelum mendatangi rumah yang diduga pelaku pembuang sampah, pihaknya terlebih dulu berkoordinasi dengan perangkat RT dan RW setempat.
Bersama dengan pengurus RT-RW Dusun Banyumukti, rombongan warga pun meminta izin kepada pengurus di wilayah Deda Tanjungsari.
“Akhirnya Bapak RT nya welcome dan setuju dengan apa yang kita lalukan, karena ternyata pengakuan dari Bapan RT di sana di depan rumahnya sering ada sampah liar juga,” paparnya.
Zenk menuturkan, menurut pengakuan Ketua RT di sana, karena kerap juga ada tumpukan sampah liar, sempat mengajukak pemasangan CCTV ke pihak pemerintah Desa Tanjungsari, untuk mengetahui pelaku pembuangan.
Awalnya, rombongan tidak langsung menggeruduk begitu saja, Zenk menyampaikan, pihaknya lebih dulu menanyakan kebenaran rumah pelaku.
“Tanpa mengelak, si pelaku mengakui jika sampah resi itu milik dia. Setelah mengakui, pihaknya langsung menegur secara lisan dan sebagaian rombongan langsung membuang sampah di halaman rumah si pelaku,” tuturnya.
Kemudian, lanjut Zenk, sang pelaku pembuang sampah liar mengatakan, jika suaminya yang kerap membuang smapah di Dusun Banyumukti.
“Ternyata yang sering buang itu suaminya, kebetulan kalau berangkat kerjasa arahnya melewati titik pembuangan sampah liar,” imbuhnya.