Alur konflik juga dibawa naik terus dari pertengahan sampai akhir film yang seakan tidak memutus emosi kekesalan penonton terhadap perselingkuhan Aris dan Rani.
Alur yang menyentuh hati juga didukung oleh akting apik dari para pemerannya. Penokohan dalam cerita ini sangat kuat dan aktor yang memerankannya pun semakin mengaduk emosi penonton.
Adegan yang paling berkesan adalah saat di mana Aris dan Nisa bertengkar hebat setelah perselingkuhannya dengan Rani terbongkar.
Dalam adegan itu, akting Michelle Ziudith dan Deva Mahendra sukses menyampaikan emosi sedih, marah, sekaligus kecewa yang coba dibawakan oleh alur ceritanya.
Lewat film “Ipar Adalah Maut”, Hanung Bramantyo mencoba menyampaikan peringatan bahwa sepintar apapun kebohongan ditutupi kelak suatu saat akan terkuak juga.
Pesan lainnya yang ingin disampaikan film ini adalah badai paling berbahaya justru yang selama ini tidak disadari oleh orang-orang.
Bagaimana Aris menutupi perselingkuhannya dengan Rani? Apakah Nisa bisa bangkit dari keterpurukan setelah kehancuran rumah tangganya? Temukan jawabannya di film “Ipar Adalah Maut” yang tayang di bioskop Indonesia mulai 13 Juni 2024.