JABAR EKSPRES, BANDUNG – Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB tahap pertama tahun 2024 di Jawa Barat (Jabar), saat ini telah memasuki proses verifikasi dan validasi berkas para pendaftar, Rabu (12/6/2024).
Meski dinilai telah melebihi kuota yang ditentukan, dalam proses verifikasi dan validasi tersebut, Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar mengaku bahwa sampai saat ini masih ada beberapa sekolah di Kabupaten/Kota yang belum menyelesaikannya.
“Sebetulnya kemarin itu saya berikan waktu tambahan untuk proses verifikasi dan validasi sampai tanggal 9 (juni). Nah dari tanggal 7 – 9 (Juni) itu sudah berubah sudah menjadi 100,5 persen, sudah melebihi kuota. Tapi seperti tadi malam di SMA 3 Kota Bekasi, itu masih ada sekitar 300 pendaftar (calon siswa baru) yang masih dalam proses verifikasi – validasi,” ujar Pelaksana Harian (Plh) Kepala Disdik Jabar, Ade Afriandi saat dikonfimasi, Rabu (12/5).
BACA JUGA:Kerap Terima Laporan Perundungan, Pj Gubernur Jabar Minta Semua Pihak Cegah Aksi Bullying
Tidak hanya di SMAN 3 Kota Bekasi, Ade menambahkan pada umumnya sekolah-sekolah di beberapa kota besar juga saat ini masih ada yang melakukan proses tersebut.
“Umumnya di kota-kota besar seperti Kota Bandung, Bekasi, Bogor. Nah itu ada catatan (verifikasi – validasinya belum selesai) tetapi jumlahnya yang terbesar itu hanya satu yaitu di Kota Bekasi. Nah yang lain mulai dari 1 – 60 pendaftar yang belum terverifikasi – validasi,” ucapnya.
Meski begitu Ade memastikan bahwa proses penentu diterimanya calon siswa baru tersebut, pihaknya akan terus bekerja sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
“Setelah verifikasi – validasi (selesai), untuk proses selanjutnya panitia PPDB di satuan pendidikan itu akan melaksanakan pleno secara mandiri. Jadi nanti akan melakukan pengecekan dari semua pendaftar yang sudah terverifikasi – validasi. Nah kalau ada yang melebihi kuota nanti akan ada yang tidak diterima. Tapi kalau pas itu sudah selesai. Tapi nanti sistem yang akan mengolahnya,” imbuhnya.
Sebelumnya dalam proses pendaftaran PPDB tahap pertama kemarin, Disdik Jabar mencatat ada sekitar 300 ribu lebih calon siswa baru yang mendaftar baik melalui jalur zonasi maupun afirmasi Keluarga Ekonomi Tidak Mampu (KETM).