JABAR EKSPRES – Belakangan ini, perhatian publik tertuju pada peningkatan kasus diabetes di kalangan generasi Z. Diabetes, yang dikenal sebagai penyakit kronis dengan kadar gula darah tinggi, dulu lebih sering dikaitkan dengan usia lanjut. Namun, situasi ini kini berubah drastis.
Dalam beberapa tahun terakhir, kasus diabetes pada usia muda semakin meningkat. Pada tahun 2021, Federasi Diabetes Internasional (IDF) mencatat adanya 537 juta penderita diabetes yang berusia antara 20 hingga 79 tahun. Ini menunjukkan bahwa diabetes tidak lagi memandang usia, siapa pun bisa terkena.
Penyebab Diabetes pada Generasi Z
Gaya hidup menjadi penyebab utama meningkatnya kasus diabetes pada generasi Z. Berikut beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kondisi ini:
1. Tidak Menjaga Berat Badan
Meski berbagai program diet kini populer, banyak anak muda yang masih kurang memperhatikan berat badan mereka. Kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko diabetes karena umumnya berhubungan dengan kadar gula darah yang tinggi.
2. Kebiasaan Minum Kopi Susu
Minum es kopi susu dengan tambahan gula aren kini menjadi tren di kalangan generasi Z. Sesekali mungkin tidak masalah, namun jika dilakukan secara terus-menerus, asupan gula yang berlebihan dapat menjadi penyebab utama diabetes. Kementerian Kesehatan merekomendasikan konsumsi gula tidak lebih dari 50 gram atau sekitar 4 sendok makan per hari.
3. Konsumsi Junk Food
Junk food seperti piza dan burger memang menggoda. Namun, makanan ini sering kali mengandung kadar gula dan garam yang tinggi, yang dapat meningkatkan risiko diabetes. Kebiasaan konsumsi junk food secara berlebihan harus diwaspadai.
4. Kurangnya Aktivitas Fisik
Malas gerak atau mager juga menjadi salah satu faktor risiko diabetes. Minimnya aktivitas fisik dapat memperlambat metabolisme tubuh, sehingga meningkatkan risiko diabetes. Disarankan untuk tetap aktif secara fisik, misalnya dengan berjalan kaki saat menggunakan transportasi umum alih-alih selalu naik ojek.
5. Kebiasaan Begadang
Begadang juga menjadi kebiasaan yang berdampak buruk bagi kesehatan generasi Z. Kurang tidur bisa mengganggu ritme biologis tubuh dan menyebabkan perubahan hormon yang dapat mengganggu kerja insulin, sehingga meningkatkan risiko diabetes.