JABAR EKSPRES – PT Jaswita Jabar menjadi salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jabar yang terkena kebijakan restrukturisasi oleh Penjabat (Pj) Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin. BUMD yang bergerak di bidang pariwisata hingga jasa itu mencatatkan laba bersih sebesar Rp 1,6 miliar pada 2023.
Laba bersih setelah pajak penghasilan itu tercatat dalam laporan tahun 2023 perusahaan itu. Laba bersih itu meningkat 441,81 persen karena pada 2022 perusahaan itu merugi sebesar Rp 472,4 juta.
Catatan lain dalam laporan tahunan itu, Pendapatan Usaha Jaswita Jabar pada 2023 sebesar Rp 95,9 miliar. Itu naik jika dibanding dengan tahun sebelumnya yang tercatat di angka Rp 90,2 miliar.
Di sisi lain, perseroan itu mengalami penurunan dari sisi perolehan laba komprehensif di 2023. Nilainya Rp 1,5 miliar atau turun 11,05 persen dibanding 2022 yang tercatat di angka Rp 1,6 miliar. Penyebabnya adalah penyesuaian perhitungan imbalan pascakerja.
BACA JUGA: Timwas Haji DPR Dorong Upaya Penggunaan Bahan Baku Lokal untuk Kebutuhan Jamaah Haji Indonesia
Jaswita Jabar sendiri memiliki sejumlah unit usaha. Di antaranya adalah Mobilcare. Total ada 4.809 unit motor dan mobil yang dilayani bidang usaha yang berbengkel di Jalan Gatot Subroto Kota Bandung itu. Unit usaha itu pada 2023 telah memenangkan tender dengan sejumlah instansi. Misalnya dengan Sespim Polri dengan nilai Rp 2,059 miliar, atau dengan Polrestabes Bandung dengan nilai Rp 1,8 miliar.
Unit usaha berikutnya adalah pengelolaan Grand Hotel Preanger. Tingkat hunian kamar hotel ikonik di pusat Kota Bandung itu pada 2023 tercatat di angka 63 persen. Naik jika dibanding 2022 yang di angka 59 persen.
Pada 2023, Jaswita Jabar juga punya unit usaha baru. Yakni mengelola Pasar Kreatif Jawa Barat (PKJB). Unit usaha di Jalan Pahlawan Kota Bandung itu telah di launching pada Juli 2023 lalu.
BACA JUGA: Terus Jalin Engagement dengan Pelanggan, ICONNET Kembali gelar Nonton Bareng di Bandung
Bey Machmudin sendiri mempercayakan PT Jaswita Jabar kepada Noneng Komara Nengsih. Kepala Disperindag Jabar itu ditugaskan untuk jadi Komisaris PT Jaswita Jabar.
Sementara itu, berdasar Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), tahun 2022 dan 2021 realisasi setoran dividen PT Jaswita Jabar juga naik turun. Pada 2020, realisasi setoran dividen PT Jaswita Jabar di angka Rp 501 juta, 2021 di angka Rp 655 juta, dan 2022 di angka Rp 568 juta.(son)