Baliho Kandidat Cabup Bandung Barat Dipasang Serampangan, Warga Akui Risih

JABAR EKSPRES – Sejumlah calon bupati Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang akan bertarung dalam Pilkada Serentak pada 27 November 2024 mendatang, mulai gencar mensosialisasikan diri mereka.

Namun, alih-alih memperkenalkan diri melalui spanduk, para kandidat itu justru malah memasang atribut perkenalan diri secara serampangan di berbagai lokasi.

Pantauan wartawan pada Senin, 10 Juni 2024, berbagai atribut baik poster ataupun spanduk berukuran raksasa berjamur di Jalan Raya Cijamil-Cisarua, Kecamatan Ngamprah.

Pohon-pohon ataupun tiang penerangan umum menjadi sasaran pemakuan poster para kandidat atau hanya sekedar pakai tali. Salah satu atribut yang terlihat di paku tersebut adalah Edi Rusyandi dengan tagline “OTEWE KBB 1”.

BACA JUGA: Pilwalkot 2024: Dari Maskot, Jingle, hingga Harapan KPU Kota Bandung

Tak cuma poster Edi. Kandidat lainnya pun turut memaku poster mereka pada pohon salah satunya Ujang Rohman. Selain kedua kandidat itu, para calon lain pun memasang atribut secara serampangan dengan cara menyandarkan spanduk raksasa pada tiang-tiang listrik di lokasi. Ataupun di lahan milik orang lain.

Yuda (35), warga Kampung Ngamprah Landeuh, Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah, mengaku risih. Pasalnya atribut para kandidat Bacabup Bandung Barat yang dipasang secara serampangan mengganggu pemandangan.

“Ngaganggu pisan, eta teh izin atanapi henteu (mengganggu banget, itu tuh izin apa tidak),” ujar Yuda kepada wartawan, Senin (10/6/2024).

Ia menilai, pemasangan atribut secara serampangan akan mengganggu keindahan di lokasi tersebut. Apalagi wilayah itu dekat dengan kantor pemerintahan Bandung Barat.

BACA JUGA: Sekda Herman Suryatman Dorong Investasi Berdampak Nyata terhadap Kesejahteraan Masyarakat Jabar

Selain risih, lanjut Yuda, pihaknya khawatir spanduk berukuran raksasa yang ditempel atau hanya sekedar disandarkan pada tiang listrik tiba-tiba ambruk terkena angin. Hal ini bisa menimbulkan korban.

“Bahaya, pan ieu teh cakeut jalan raya. Disandarkeun di sisi jalan raya, upami ambruk kena angin pan pengendara anu janten korban (bahaya, kan ini dekat jalan raya. Disandarkan di sisi jalan, kalau ambruk terkena angin, pengendara yang jadi korban,” imbuhnya.

Hal senada pun dikatakan Reza (28), salah seorang pengendara motor asal Desa Padalarang, mengaku khawatir jika tiba-tiba spanduk berukuran raksasa seketika ambruk mengenai pengendara lainnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan