JABAR EKSPRES – Presiden Israel Isaac Herzog mengungkapkan bahwa dirinya akan mendukung kesepakatan apapun, termasuk gencatan senjata dengan kelompok pejuang Palestina.
Kesepakatan tersebut untuk mengamankan proses pembebasan warga Israel yang disandera di Jalur Gaza.
“Saya ulangi bahwa saya akan sepenuhnya mendukung kesepakatan apa pun yang akan mengarah pada pembebasan para sandera dan menjaga kepentingan keamanan Israel,” kata Isaac Herzog.
Sebelumnya, Presiden Joe Biden mengatakan bahwa Israel megajukan kesepakatan gencatan senjata yang terdiri dari tiga tahap.
Dari usualn tersebut diharapkan bisa mengakhiri permusuhan di Gaza dan megamankan proses pembebasan warga Israel yang disandera oleh Hamas di daerah kantong tersebut.
Proposal gencatan senjata terbaru yang diusulkan oleh Biden mencakup pertukaran warga Israel yang disandera dengan warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Tel Aviv, mengakhiri semua permusuhan dalam konflik secara permanen, serta rekonstrukti di Gaza.
BACA JUGA: Belum Siap Hentikan Perang, Netanyahu Menolak Gencatan Senjata Terbaru?
Namun, proposal gencatan senjata tersebut masih diperdebatkan oleh Washington dan Tel Aviv.
Kemudian, pada hari Senin (3/6) Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengungkapkan ketidaksiapannya untuk menghentikan perang di Gaza.
Terlebih Netanyahu mengatakan bhawa pernyataan Biden tentang usulan gencatan senjata terbaru itu tidak akurat.
Mitra koalisinya, Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben-Gvir dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, mengancam akan menggulingkan pemerintah jika Netanyahu menyetujui rencana gencatan senjata Biden.
Menurut data Israel, Hamas diyakini menyandera lebih dari 120 warga Israel di Gaza, termasuk sejumlah mayat yang tidak disebutkan jumlahnya.
Sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu, Israel terus melanjutkan serangan yang semakin parah di Gaza, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera dilakukan.
Lebih dari 36.500 warga Palestina telah tewas di Gaza, Sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak. Sementara iu, hampir 83.000 orang lainnya terluka.
Selama hampir delapan bulan perang Israel, Sebagian besar wilayah Gaza hancur, dan diperburuk dengan keterbatasan akses ke makanan, air bersih, dan obat-obatan.
BACA JUGA: 3 Fase Gencatan Senjata Terbaru yang Diumumkan Biden untuk Mengakhiri Perang Israel-Palestina