Kisah Turis Didenda Rp6,5 Juta di Hotel Mewah Beijing, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

JABAR EKSPRES – Sebuah insiden di Hotel Hilton Beijing Wangfujing baru-baru ini membuat heboh dunia maya. Seorang turis, yang merupakan anggota Diamond Card hotel, harus menerima denda sebesar US$415 atau sekitar Rp6,5 juta setelah kamera pengintai menunjukkan bahwa dia tidak menginap di kamarnya semalaman. Yuk, kita kupas lebih dalam kisahnya!

Mulai dari Pemesanan hingga Masalah

Turis tersebut memesan dua kamar di hotel mewah tersebut untuk tiga malam mulai 9 Mei 2024. Perjalanan ini rencananya untuk bersantai bersama keluarganya. Ketika check-in, dia diminta menandatangani surat komitmen yang menyatakan bahwa dia tidak boleh mentransfer manfaat anggota kepada orang lain selama menginap. Jika melanggar, dia setuju untuk dikenakan denda.

Malam yang Bikin Masalah

Masalah mulai muncul setelah turis tersebut memutuskan untuk tidak kembali ke kamarnya semalaman. Saat check-out, manajer hotel menuduhnya tidak menginap di kamar berdasarkan rekaman kamera pengintai. Hotel pun menjatuhkan denda karena mereka mencurigai bahwa turis tersebut adalah “penjual kamar”, yang ingin mendapatkan keuntungan dengan mentransfer manfaat kamar kepada orang lain.

Klarifikasi dari Turis

Menurut laporan dari Sohu, turis tersebut menjelaskan bahwa dia tidak kembali ke kamarnya pada malam hari karena mengalami ‘perbedaan waktu’. Dia memilih menghabiskan malam di luar dan baru kembali pada pagi hari untuk beristirahat. Meski sudah memberikan penjelasan, pihak hotel tetap menjatuhkan denda.

Respons dari Hotel

Turis ini tidak tinggal diam. Dia mengajukan keluhan ke kantor pusat Hotel Hilton dan akhirnya mendapatkan pengembalian dana penuh. Namun, kejadian ini telah memicu diskusi yang panas di media sosial China. Banyak netizen yang mempertanyakan etika penggunaan kamera pengintai oleh pihak hotel untuk memantau aktivitas tamu mereka.

Opini Netizen dan Implikasi Privasi

Perdebatan online berkembang pesat. Banyak yang merasa bahwa penggunaan kamera pengintai untuk memonitor tamu adalah pelanggaran privasi. “Apakah ini artinya setiap gerakan kita diawasi?” tulis seorang netizen di Weibo. Beberapa netizen mendukung tindakan hotel demi menjaga aturan dan keamanan, sementara yang lain merasa tindakan tersebut berlebihan dan invasif.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan