JABAREKSPRES.COM, BANDUNG – Ayip Yusup adalah salah satu pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Jawa Barat. Ia sukses hilirisasi atau mengolah aneka buah-buahan. Kini, iapun merasakan manisnya usaha olahan hasil bumi atau produk sektor agrikultur tersebut.
Kisah warga Batujajar Kabupaten Bandung Barat itu bermula dari 2009 lalu. Kala itu ia adalah karyawan sebuah pabrik yang biasa mengolah buah-buahan. Tapi memutuskan resign untuk menjadi pelaku usaha mandiri.
Alasannya karena prihatin tapi sekaligus menangkap peluang manis bisnis buah-buahan. “Dulu tempat kerja saya banyak mengambil buah dari impor, padahal kan Indonesia tanahnya subur dan hasil buah-buahannya juga melimpah,” terangnya, Sabtu (1/6).
Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat mencatat bahwa produksi buah-buahan di Jawa Barat pada 2023 cukup melimpah. Misalnya, produksi alpukat tembus 1.422.828 kuintal, anggur 1.857 kuintal, durian 1.585.858 kuintal, jambu biji 1.004.366 kuintal, mangga 4.492.141 kuintal, manggis 1.195.305 kuintal, maupun pisang yang tembus 14.356.997 kuintal.
Ayip cukup nekat untuk kemudian menyulap rumahnya yang ada di pinggir Jalan Raya Batujajar itu menjadi rumah produksi. Gholy Food jadi brand yang dilahirkan dalam usahanya itu. Lokasi rumah produksi itu tidak jauh dari Kantor Kecamatan Batujajar. Dari luar memang tidak begitu nampak, karena penampilannya hanya seperti rumah biasa. Tapi ketika masuk, rumah itu saat ini telah dilengkapi sejumlah mesin produksi modern.
Seperti mesin pembersihan buah, mesin pencacah, hingga mesin pasteurisasi guna mensterilkan produk olahan. Termasuk freezer ukuran besar guna menyimpan stok hasil produksi. Rumah produksi itu juga bersih. Pengunjung yang masuk diharuskan melepas alas kaki dan menggunakan alas khusus yang telah disediakan. Sudah mirip Standard Operating Procedure (SOP) perusahaan besar dan modern.
Hasilkan Produk Olahan Buah-Buahan
Dari rumah produksi itulah, Ayip menghasilkan aneka olahan buah-buahan. Seperti jus siap minum, konsentrat jus, frozen fruits, sirup, hingga codial atau sirup pekat. Produk – produk itu ada yang dikemas mulai dari 275 mili liter, 1 liter, hingga 5 liter.
Produk yang siap minum atau siap edar eceran seperti jus atau sirup juga dikemas dengan menarik. Misalnya menggunakan botol plastik atau kaca. “Ini (kemasan.red) juga hasil riset dan masukan beberapa ahli, jadi tepat dan menarik,” terang Ayip.