Staf Khusus Kementerian Agama RI, Tekankan Empat Point yang Harus Jadi Prioritas Bimas Islam

“Karena tampilan fisik bagus, layanan sangat baik termasuk bagaimana menyiapkan customer service (CS) yang baik. Apalagi KUA-nya Instagramable dan gratis tanpa dipungut biaya apabila acara pernikahan dilangsungkan di KUA. Ini sangat diminati anak-anak muda zaman sekarang,” ujarnya.

Hal yang tidak kalah penting, kata Wibowo, adalah KUA harus dapat bersinergi dengan organisasi masyarakat dalam pembinaan keluarga Sakinah, misalnya melalui bimbingan remaja usia sekolah, bimbingan remaja usia nikah, bimbingan perkawinan calon pengantin dan bimbingan keluarga.

“Ini harus terus dikampanyekan agar calon yang menikah tahu betul bagaimana merencanakan sebuah keluarga dan tentunya menjadi bekal yang sangat penting,” katanya.

Isu penting terakhir, kata Wibowo, adalah terkait revitalisasi Badan Kesejahteraan Masjid (BKM). Bagaimana meningkatkan peran dan fungsi masjid sebagai tempat ibadah dan sarana pembinaan umat Islam di tanah air.

“Masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah saja, namun bisa digunakan sebagai tempat sosialisasi. Menjadi tempat berkumpulnya komunitas, tempat pertemuan umat muslim dan agama lain, seperti menyelenggarakan kegiatan ekonomi dan sosial budaya, yang penting tidak untuk kegiatan politik. Ini sudah berjalan, dan sudah ada total 23.125 BKM Daerah mulai tingkat provinsi dan kecamatan,” jelasnya.

Wibowo menegaskan empat isu penting dan strategis itu harus jadi PR besar Bimas Islam. Wibowo berharap peran media sangat penting untuk menyebarkan informasi kepada masyarakat terkait program prioritas dan strategis tersebut.

“Forum ini menjadi salah satu upaya yang bisa kita lakukan untuk syiarkan beberapa program kepada masyarakat dan pelayanan kepada publik agar lebih baik. Bimas Islam harus transparan kepada publik agar masyarakat tahu. Mudah-mudahan kegiatan ini rutin dilaksanakan, paling tidak bisa 3 bulan sekali,” pungkas Wibowo. (*)

Tinggalkan Balasan