Partai Golkar Rilis Hasil Survei Pertama Calon Wali Kota Banjar, Nana Suryana Tertinggi

JABAR EKSPRES – Partai Golkar sedang melaksanakan proses survei kepala daerah untuk Pilkada Banjar tahun 2024. Survei pertama telah selesai, dan survei kedua dan ketiga akan dilaksanakan pada akhir Juni dan bulan Agustus 2024.

Ketua DPD Partai Golkar Kota Banjar, Dadang R Kalyubi, mengumumkan hasil survei pertama calon kepala daerah Pilkada Banjar tahun 2024 di kantor DPD Partai Golkar Banjar pada Rabu, 29 Mei 2024.

Survei yang melibatkan 400 responden ini dilakukan oleh Partai Golkar bekerja sama dengan lembaga survei independen Poltracking Indonesia. Survei dilakukan dari tanggal 29 April hingga 5 Mei 2024 dengan margin error sekitar 2 persen.

“Hasil survei Pilkada 2024 Kota Banjar yang dilakukan oleh Partai Golkar bekerjasama dengan lembaga survei independen menunjukkan bahwa Nana Suryana mendapat dukungan sebanyak 28 persen, Dadang Ramdhan Kalyubi 16,9 persen, dan Bambang Hidayah 8,8 persen,” ujar Dadang, siang ini.

BACA JUGA: Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina, Kuasa Hukum akan Buktikan Lewat Praperadilan

Ia menambahkan, bahwa survei yang dilakukan oleh Partai Golkar ini dilakukan tanpa sepengetahuan para calon. Hasil survei tersebut merupakan hasil survei terbuka, di mana responden ditanya siapa yang mereka pilih sebagai wali kota Banjar periode 2024-2029.

“Nana Suryana mendapat 28.0% dalam ingatan publik, diikuti oleh Dadang Ramdhan Kalyubi 16.9%, dan Bambang Hidayah 8.8%,” tambahnya.

Dadang menegaskan bahwa hasil survei ini merupakan data yang riil tanpa rekayasa. “Hasil survei ini murni, dan kami tidak melakukan rekayasa terhadap data calon wali kota Banjar,” ujarnya.

Dadang juga menanggapi hasil survei yang menempatkannya di urutan kedua. Menurutnya, ini menjadi dasar untuk evaluasi agar pihaknya dapat meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat untuk hasil survei selanjutnya.

“Saya percaya bahwa survei pertama ini akan menjadi dasar untuk upaya kami dalam meningkatkan sosialisasi. Hasilnya urutan pertama ini masih di bawah 30 persen, ini masih bisa berubah drastis ke depannya,” katanya. (CEP)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan