HAJI : HArokah Al Jundiyyah Al Islaamiyyah Li Al Aqshoo, Ini Misi yang Tersirat Dari Haji

Maka tidak salah jika HAJI adalah HArokah dan JIhad seorang Mu’min, yang jika dilakukan dengan benar akan menjadi amal sholeh yang akan menyelamatkan hidup di dunia dan akhirat.

5. HAJI

HAnya Jika Alloh Ijinkan, yaitu ketentuan siapa saja yang bisa berangkat melaksanakan HAJI sesuai waktunya adalah Hak Mutlak atau Hak Prerogatif Alloh, artinya tidak mutlak ditentukan oleh penjadwalan dari biro perjalanan HAJI.

Dalam hal ini, harus benar-benar dipahami bahwa semua terjadi karena takdir dari Alloh SWT yang harus diterima dengan penuh kesadaran dan keikhlasan.

Karena banyak yang berangkat tapi bukan jadwal gilirannya, begitu pula sebaliknya banyak yang tidak bisa berangkat pada waktu gilirannya, dengan berbagai macam sebab yang tidak bisa diduga dan tidak direncanakan sebelumnya.

HAJI itu adalah panggilan cinta dari Alloh SWT bagi siapa saja yang diijinkan untuk hadir di Tanah Suci, karena itu alangkah sayangnya jika ketika diijinkan tetapi tidak dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk benar-benar melakukan semua rangkaian ibadah sebagaimana mestinya.

6. HAJI

HAJI seharusnya menjadi semakin menambah dahsyat HArokah Al Jundiyyah Al Islaamiyyah Li Al Aqshoo, yaitu semangat dan aksi nyata pergerakan tentara-tentara Islam untuk pembebasan dan pembelaan kehormatan Masjid Al Aqshoo di Palestina yang saat ini sedang berada dalam kungkungan Zionis Israel dengan segala kekejiannya menghinakan dan senantiasa berupaya memusnahkan para pembela Al Aqshoo yaitu para pejuang perlawanan serta rakyat Palestina khususnya para Ahlul Ghozzah atau penduduk Ghaza yang saat ini menjadi benteng terakhir perjuangan pembelaan Masjid Al Aqshoo.

Kenapa demikian…???

Dalam rangkaian amal ibadah HAJI ada riwayat sejarah perjuangan Siti Hajjar Ibunda Nabi Isma’il AS.
Siti Hajjar adalah seorang perempuan yang berasal dari Palestina yang karena perintah dari Alloh SWT mengharuskan beliau beserta anaknya yaitu Nabi Isma’il AS ditempatkan oleh suaminya yaitu Nabi Ibroohiim AS di suatu tempat yang sekarang kita kenal dengan Mekkah Al Mukarromah, dan tentunya menjadi cikal bakal terciptanya peradaban di Kota Mekkah hingga yang kita kenal sekarang.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan