BACA JUGA: Spesifikasi BADAK, Harga Terjangkau! Ini Review iQOO Z9x Indonesia
Abah mengungkapkan, setelah terjadinya insiden kebakaran hebat itu, sejumlah pedagang diperbolehkan berjualan di kawasan Alun-Alun Cicalengka.
“Kemudian ada pasar tumpah di ruas jalan, itu memang dibolehkan karena pasar harus diperbaiki. Sampai akhirnya terbangunlah Gedung Pasar Sabilulungan Cicalengka, barulah pedagang diminta kembali berjualan di dalam area pasar,” ungkapnya.
Akan tetapi, Abah berujar, setelah pasar kembali dibangun justru beberapa pedagang masih tetap membuka lapak jualan di luar gedung.
Seiring waktu, karena tak sedikit konsumen yang merasa lebih efisien membeli kebutuhan kepada pedagang di luar gedung, alias tak perlu repot turun kendaraan dan berjalan kaki, maka PKL pun mulai bermunculan secara bertahap.
“Sampai akhirnya ya begini, tidak tertata, merusak estetika, membuat macet dan merugikan pedagang pasar khususnya warga lokal yang berdagang di dalam,” ujarnya.
BACA JUGA: Hukum Istri Bekerja Menggantikan Suami Mencari Nafkah Dalam Islam
“Tentu ini harus jadi perhatian dan perlu ada tindakan dari pemerintah. Camat setiap hari masa enggak lihat itu ada PKL? Kenapa tidak berkoordinasi kepada dinas terkait untuk penertiban atau sebagai pemangku wilayah, bapaknya warga Cicalengka bisa upaya cari titik tengah untuk solusinya seperti apa,” tukas Abah.
Melalui pantauan Jabar Ekspres, keberadaan PKL yang telah menjamur itu, berjajar di sepanjang Jalan Kabupaten Bandung, sekira sepanjang 600 meter.
Keberadaan PKL terlihat, mulai dari Gedung Nasional ( GDN) di wilayah Desa Cicalengka Kulon, hingga area Baron di wilayah Desa Cicalengka Wetan, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung.
Keberadaan PKL yang berdiri di ruas jalan, terpantau cukup ramai dikunjungi pembeli baik yang berjalan kaki, maupun pengendara yang melintas.
BACA JUGA: Jadwal PPDB 2024 SMA/SMK di Jabar Tahap 1 dan 2, Catat Tanggal Pentingnya!
Barang yang dijajakan cukup beragam, mulai dari sayuran, daging ayam, buah-buahan hingga bermacam keperluan bumbu dapur terlihat dijual oleh para PKL.
Oleh sebab itu, tidak heran apabila keberadaan Pasar Baru Cicalengka seakan hidup enggan mati pun tak mau. Pasalnya, konsumen para pedagang resmi lebih dulu terserap oleh para PKL.