Inspiratif: Bermula Olah Limbah Roti jadi Pakan, Pria Asal Sumedang Kini Miliki Peternakan Sapi dan Berdayakan Warga

Dia menerangkan, usaha yang dibangun bersama sang ayah dirintis secara mandiri alias tak berpangku pada bantuan pemerintah. Bahkan kini warga Desa Raharja telah diberdayakan, lapangan pekerjaan bagi yang bersedia terbuka lebar. Ekonomi lokal pun terdorong dengan adanya pengolahan limbah roti jadi pakan ternak serta kandang sapi.

“Alhamdulillah sekarang ada 15 orang yang dipekerjakan. Kita murni bertahan dan berdikari sendiri, mandiri. Tapi kalau ada pihak investor luar atau pemerintah mau berkolaborasi, kita sangat welcome, sangat terbuka untuk kerjasama,” terangnya dengan nada tegas namun pembawaan yang ramah.

Hilman beralasan, mengembangkan bisnisnya yang semula hanya pengolahan limbah roti jadi pakan ternak, kemudian secara bertahap membangun kandang dan memiliki sejumlah sapi, agar pemberdayaan serta peningkatan ekonomi warga sekitar turut berdampak.

BACA JUGA: Selalu Cek Berkala Kelengkapan Anggota di KK, Salah Satu Warga Mengeluh Anaknya Tercantum di Keluarga Lain Tanpa Sepengetahuan

“Kita ternak pakai pakan hasil olahan sendiri. Ke depan harapannya di wilayah ini bisa jadi ciri khas Desa Raharja, sebagai kawasan pengolahan limbah roti jadi pakan ternak,” ungkapnya kemudian menghisap rokok filter yang sedari tadi dihimpit jari tengah dan telunjuk.

Dikatakan Hilman, potensi wilayah Desa Raharja cukup berpeluang untuk pengembangan ternak. Di samping adanya sumber daya manusia (SDM), secara lahan pun dinilai cukup mumpuni. Dia berencana mengembangkan usaha tak sampai di peternakan sapi potong.

“Ke depannya sapi perah, karena di sini masyarakatnya cukup paham untuk mengurus dan mengelola sapi perah. Kalau kondisi sekarang, prihatinnya pemasukan dan pengeluaran peternak tidak sebanding,” tuturnya lalu mematikan rokok yang hampir habis dengan cara diinjak.

Hilman berkeinginan, agar masyarakat selain diberdayakan juga bisa terbantukan ekonominya. Pasalnya, saat ini kondisi harga susu sapi perah tergolong rendah. Dia tengah merencanakan agar pengolahan serta penjualannya dapat dilakukan, untuk mendorong ekonomi warga.

“Kita masih analisa. Karena bagaimanapun kita harus bisa memberikan dampak positif untuk masyarakat. Jalan di depan walaupun ada kompetitor tidak kita benteng, kita fasilitasi bahkan perbaiki mandiri. Jadi kita maunya berkembang bersama dan maju bersama-sama saja,” imbuhnya dengan disusul tawa ringan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan