JABAR EKSPRES – Ketimbang pencemar lingkungan, lebih baik diolah menjadi produk bermanfaat. Limbah roti jika dikelola dengan benar dapat diolah menjadi pakan hewan ternak. Ibarat peribahasa; rajin mengais, tembolok terisi.
Usianya masih terbilang muda. Namun tak membuat malas dalam berikhtiar. Orangnya sederhana. Tapi haus akan ilmu dan kreativitas. Baginya, berkarya di masa muda bukan halangan, sebab umur hanyalah angka.
Namanya A Hilman Bagja (29). Meski berperawakan kurus, tapi mempunyai mimpi yang besar, yaitu mengembangkan olahan limbah roti keluarganya menjadi kawasan pakan ternak di wilayah. Supaya bisa meningkatkan pemberdayaan masyarakat banyak, hingga mendorong ekonomi lokal.
Hilman asal warga Dusun Cukang Lemah, RT02 RW08, Desa Raharja, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang. Dia dan sang ayah, Katon Kartoni (50) bersama-sama merintis usaha dengan modal kreativitas. Mengolah limbah menjadi pakan ternak, hingga kini memiliki peternakannya sendiri. Daerah tempat tinggalnya pun cukup strategis, di atas perbukitan yang didominasi peternak dan pertanian.
“Dulu bapak saya sebetulnya usaha rongsokan, bukan bikin pakan apalagi punya peternakan. Cuman waktu itu sambil kerja juga jadi sales roti, jadi tahu kalau dari pembuatan roti suka ada limbah olahan yang gak terpakai. Dari sanalah terpikir buat dijadiķan pakan,” kata Hilman kepada Jabar Ekspres di peternakan sapi miliknya, Selasa (21/5).
BACA JUGA: Dedie Rachim Incar Tiket Rekomendasi Bacawalkot Bogor dari PPP
Meski terlihat sederhana, cara mengolah limbah roti menjadi pakan ternak bukanlah hal yang mudah. Perlu ketelatenan serta perhitungan yang pas, agar hasilnya tidak merugi atau bahkan membahayakan hewan saat dikonsumsi.
Beberapa bahan utama dalam pengolahan seperti roti, kemudian bekatul, konsentrat hingga mineral dan air serta beberapa bahan lain dicampurkan. Menurutnya takaran pun perlu disesuaikan tergantung kebutuhan.
Pria berkaos pendek hitam dengan topi yang sewarna itu melanjutkan, manfaat dari olahan limbah roti untuk pakan ternak, adalah nutrisi hingga protein yang dibutuhkan hewan dapat terpenuhi, apalagi pakan yang diolah tersebut rendah serat.
Hilman menyampaikan, ide-idenya untuk mengelola limbah menjadi roti hingga pengembangan mempunyai ternak secara mandiri, karena melihat sang ayah yang lelah bekerja setiap hari. Di sisi lain, dirinya terus diberikan nasihat agar bisa berdikari mandiri.