JABAR EKSPRES – Puluhan hektar lahan pertanian di wilayah Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat (KBB) rusak akibat bencana tanah longsor.
Kerusakan lahan pertanian terluas dan terparah ada di Desa Sindangjaya, Kecamatan Gununghalu.
Diketahui sebelumnya, bencana tanah longsor yang menerjang wilayah Kecamatan Gununghalu terjadi di Desa Sindangjaya dan Desa Bunijaya pada Selasa 14 Mei 2024 lalu.
Berdasarkan asesment Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandung Barat, dampak longsor yang terjadi di Desa Sindangjaya, sebanyak 11 rumah rusak dengan kategori ringan dan berat, 50 hektar lahan pertanian rusak, serta 42 rumah terancam longsor susulan.
BACA JUGA: Mengintip Revitalisasi di Bukit Mbah Garut Cibiru, Segera Ditanami Pohon-pohon Hujan
Sementara untuk Desa Bunijaya, sedikitnya terdapat 3 rumah rusak yang dihuni oleh 3 kepala keluarga (KK) dengan 8 jiwa.
“Seluruh warga yang terdampak, serta rumahnya yang terancam longsor mengungsi. Sementara lahan pertanian yang tergerus longsor, terancam gagal panen,” ujar Camat Gununghalu, Hari Mustika saat dihubungi, Senin (20/5/2024).
Menurutnya, 50 hektar lahan pertanian yang tergerus longsor itu terjadi di beberapa titik. Namun, jumlah tersebut bisa bertambah, pasalnya hingga saat ini pendataan masih dilakukan.
“Taksiran luas lahan pertaniannya 50 hektar. Kami masih lakukan pendataan sawah milik siapa saja yang tertimbun longsor ini,” paparnya.
Akibat dari bencana itu, Hari menilai, para petani mengalami kerugian besar. Pasalnya padi yang mereka tanam tidak bisa diselamatkan.
“Saat longsor itu akan memasuki masa panen, tapi pada akhirnya gagal panen karena semuanya tertimbun material longsor,” katanya.
Atas kejadian tersebut pihaknya sudah mengajukan permohonan bantuan ke Pemkab Bandung Barat dan meminta ditetapkan status tanggap darurat bencana untuk melakukan penanganan longsor di beberapa titik itu.
“Mengingat kejadian ini terjadi secara masif kami telah memohon untuk ditetapkan status tanggap darurat bencana untuk penanganan korban terdampak dan untuk antisipasi longsor susulan,” ucapnya.
Selain itu pihaknya juga sudah mengajukan bantuan logistik ke Pemkab Bandung Barat bagi warga yang terdampak, terutama bagi warga yang rumahnya rusak berat dan terpaksa harus mengungsi.
“Kebutuhan mendesak bahan pokok, kemudian alat berat untuk membersihkan material longsor. Jadi, kami sudah mengajukan permohonan bantuan,” tandasnya. (Wit)