JABAR EKSPRES – Kapolda Jawa Barat Irejen Polisi Akhmad Wijayagus memimpin upacara hari Kebangkitan Nasional ke-116 di Lapangan Landing Paralayang, Puncak, Kabupaten Bogor, Senin (20/5).
Upacara dihadiri Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bogor, Danrem 061 Surya Kencana dan Kepala Perangkat Daerah se-Kabupaten Bogor.
Kapolda Jawa Barat Irjen Polisi Akhmad Wiyagus saat membacakan sambutan Menteri Kominfo RI menuturkan, kini bangsa Indonesia telah berada pada fase kebangkitan kedua yakni melanjutkan semangat kebangkitan pertama yang telah dipancangkan para pendiri bangsa.
Berbeda dengan perjuangan yang telah dirintis lebih dari se abad yang lalu, kini bangsa Indonesia menghadapi berbagai tantangan dan peluang baru seperti kemajuan teknologi menjadi penanda zaman baru.
“Kemajuan teknologi telah menghampiri kehidupan kita sehari-hari dan menjadi bagian dari peradaban kita hari ini. Inovasi-inovasi teknologi telah mendorong perubahan kehidupan manusia secara revolusioner,” ujarnya.
Katanya, banyak kesulitan yang berhasil diselesaikan oleh teknologi dagium di zaman ini jelas, dia yang menguasai teknologi dia pula yang akan menguasai peradaban.
Di titik ini, gambarannya makin jelas, penguasaan atas teknologi merupakan keniscayaan bagi kita untuk menyongsong Indonesia Emas. Inovasi teknologi digital bertumbuh setiap hari. Kecepatannya bak lompatan kuantum. Dalam dua dekade terakhir, perubahannya demikian pesat.
Lebih lanjut, Kapolda Jabar, teknologi digital misalnya, telah melesat jauh melampaui bayangan banyak orang. Setidaknya, tak terbayangkan dalam tiga dekade yang lalu, bahwa hari ini akan seperti ini teknologi digital telah menebas banyak keterbatasan manusia.
“Dunia seakan mengerdil semua seperti mendekat, terpampang di depan mata. Jarak bagai tak lagi relevan. Kehadiran visual menyempurnakan kehadiran suara,” tambahnya.
Sementara itu sambungnya, di hadapan telah terbentang potensi kekuatan yang siap merambah dunia.
Bonus demografi menunjukkan bagaimana 60% penduduk Indonesia dalam dua dekade ini menjadi tenaga usia produktif yang siap mengembangkan inovasi-inovasi baru, bagi kemajuan teknologi dan pertumbuhan ekonomi.
“Sebagaimana telah berkali-kali dinyatakan oleh Presiden Joko Widodo, peluang kita menjadi negara maju ada dalam 10 hingga 15 tahun ke depan dengan memaksimalkan bonus demografi, tuturnya.