JABAR EKSPRES – Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat (Kemenag Jabar), melaporkan hingga saat ini sudah ada 4 orang jemaah haji yang dikabarkan meninggal dunia saat berada di Tanah Suci.
Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah (Kabid PHU) Kemenag Jabar, Boy Hari Novian menjelaskan, 4 orang jemaah haji tersebut berasal dari kloter Indramayu, Garut, dan Sukabumi.
“Untuk jamaah yang meninggal dari Indramayu satu orang di Madinah, dari garut dua baru tadi, sama satu dari Sukabumi. jadi total empat (orang) untuk sementara ini,” ucapnya saat dihubungi, Senin (20/5).
BACA JUGA: Ono Surono, Putra Daerah Pantura Jabar Siap Nyalon Gubernur
Boy mengungkapkan, berdasarkan laporan yang diterimanya bahwa 4 orang jemaah haji tersebut meninggal karena memiliki riwayat penyakit bawaan seperti jantung.
“Nah pertama (setelah mendengar kabar) kita langsung menyampaikan ke keluarga, terus kemudian kita nanti membantu menguruskan berkas-berkasnya setelah musim haji itu kan ada asuransi dari Pemerintah. Nah itu akan diberikan langsung kepada jamaah oleh asuransi,” ungkapnya.
“Tapi nanti semua disana juga diurus oleh pihak maktab, nanti maktab akan menyelesaikan semua mulai dari pemulasaraan sampai pemakaman itu akan diurus,” sambungnya.
BACA JUGA: Perluas Komitmen, Safety Riding Lab Astra Honda Hadir di Tasikmalaya
Lebih jauh, Boy mengatakan hingga saat ini, jemaah haji asal jabar baik yang berangkat melalui asrama atau embarkasi Indramayu maupun Bekasi, jumlahnya telah mencapai 28 kloter
“Untuk total jemaah yang berangkat ke Arab Saudi, saat ini sudah 28 Kloter, di Indramayu 9 dan Bekasi 19 kloter,” ucapnya.
Maka agar pelaksanaan ibadah haji tahun 2024 ini dapat berjalan dengan lancar, Boy menghimbau kepada seluruh jemaah khusyu Jabar untuk tetap menjaga kondisi kesehatannya selama di Tanah Suci.
BACA JUGA: Lagi, Pembeli Keluhkan Perlakuan Emerald Tower Bandung
“Himbauan kepada jamaah tetap menjaga kesehatan lalu tidak melakukan banyak kegiatan sunnah karena puncak hajinya belum. Jadi siapkan tenaga untuk puncak haji, jangan banyak kegiatan di luar karena udara juga cukup panas, sehingga harus persiapkan fisik, mental untuk Puncak haji di tanggal 15 dan 16 Juli di Arafah, Muzdalifah dan Mina. Jadi itu sangat penting,” pungkasnya.