Pemkab Bandung Siaga Hadapi Potensi Kekeringan dan Kebakaran Jelang Musim Kemarau

JABAR EKSPRES – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung bersiaga menghadapi potensi kekeringan dan kebakaran lahan menjelang musim kemarau yang diperkirakan berlangsung dari Mei hingga September 2024.

Meskipun sudah memasuki musim kemarau, hujan masih turun di beberapa wilayah seperti Cimaung, Banjaran, Cangkuang, Soreang, dan Katapang.

“Mulai Mei sampai September 2024 diperkirakan memasuki musim kemarau. Tetapi belum sepenuhnya musim kemarau karena sewaktu-waktu masih ada turun hujan di beberapa wilayah di Kabupaten Bandung,” ujar Kepala Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama pada Minggu (19/5/2024).

BACA JUGA: Pemberkasan Selesai, Korban Aplikasi Smart Wallet Bisa Lega Uang Bakal Kembali

Uka Suska menyatakan curah hujan mulai berkurang dan musim kemarau diperkirakan mulai Juni. Beberapa desa di Kecamatan Arjasari sudah meminta air bersih karena sumur gali mereka bergantung pada curah hujan.

“Ketika ada turun hujan, sumur gali mereka ada airnya,” jelasnya.

Selain itu, Uka menyampaikan bahwa pihaknya juga mengantisipasi musim hujan pada Oktober dan November 2024 yang diperkirakan memiliki intensitas bervariasi.

BACA JUGA: Kembali Digelar, Penilaian Lahan Kampus UIII Sasar 236 Bidang Tanah

“Itu berdasarkan hasil rapat koordinasi dengan BMKG yang dilaksanakan Provinsi Jabar belum lama ini,” ungkap Uka.

Dengan adanya Pilkada serentak pada November 2024, BPBD memetakan lokasi TPS untuk memastikan keamanannya dari potensi bencana.

“BPBD sudah mulai memetakan lokasi-lokasi yang akan dijadikan tempat TPS yang harus aman dari ancaman potensi bencana,” katanya.

BACA JUGA: LINK DANA Kaget 19 Mei 2024 Hingga Rp 300.000 Yuk, Sikat Segera Sebelum Terlambat

Untuk menghadapi musim kemarau dan musim hujan, BPBD akan mengadakan rapat koordinasi dengan berbagai pihak dan menyiagakan anggota serta peralatan yang diperlukan.

Uka juga mengimbau masyarakat untuk menghemat penggunaan air bersih dan tidak membuang sampah atau membakar sampah sembarangan.

“Kami berharap persediaan air bersih bisa digunakan dalam waktu yang cukup lama. Masyarakat harus bijak mengelola sampah, secara ramah lingkungan. Sampah organik bisa digunakan untuk pupuk tanaman,” tutupnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan