Harga Komoditas Naik, Pedagang di Pasar Atas Cimahi Khawatir

JABAR EKSPRES – Harga komoditas pangan di Kota Cimahi naik.

Hanna Subiyarti, salah satu pedagang sembako di Pasar Atas Cimahi mengatakan akibat kenaikan tersebut memicu sepinya pembeli.

“Pasar lagi sepi karena harga pada naik,” ucapnya pada Jabar Ekspress, Sabtu 11 Mei 2024.

Harga komoditas yang naik adalah gula putih, minyak, ayam potong, serta telor ras.

“Kenaikan harga komoditas berdampak pada pasar yang menjadi sepi,” kata Hanna.

Setelah Lebaran, para pedagang mengaku khawatir.

“Itu (harga) pasti terjadi setiap tahun, jadi bukan hal yang aneh. Harga selalu naik dan stok barang menipis setelah Lebaran,” papar Hanna.

“Perkirakan harga dan stok barang akan kembali normal sekitar bulan Juni atau Juli,” sambungnya.

Kenaikan harga beberapa komoditas dipicu oleh stok yang menipis.

“Distributor mengatakan stok menipis permintaan masih tinggi,” terangnya.

Harga beberapa kebutuhan pokok mengalami kenaikan pada tanggal 7 Mei 2024. Menurut informasi dari Hanna, harga gula putih naik menjadi 19.000 rupiah dari sebelumnya 17.000 rupiah per kilogram.

“Begitu pula dengan minyak curah yang mengalami kenaikan dari 17.000 rupiah menjadi 18.000 rupiah per kilogram, serta minyak kemasan merek tertentu yang sebelumnya dijual seharga 18.000 rupiah per liter kini naik menjadi 19.000 rupiah per liter,” terang.

Saat dikonfirmasi pada UPTD Pasar Atas, Andri Gunawan mengatakan kenaikan harga seperti ayam dan bawang merah disebabkan oleh kurangnya pasokan.

“Suplai kurang karena kurangnya barang daei petaninya,” ungkapnya.

Sejumlah pedagang yang mengeluhkan penurunan omzet akibat sepinya pembeli. UPTD dan pemerintah sedang memberikan sosialisasi untuk mendorong dukungan belanja lokal guna memulihkan omzet pedagang.

“Solusi UPT pasar membantu melaksanakan penjualan lewat online,” kata Andri.

Beberapa pedagang yang lanjut usia, mengalami kesulitan dalam belajar cara menjual secara online, hal ini yang jadi kendala utama dalam situasi kini.

“Banyak pedagang yang sudah sepuh yang kurang paham tentang penjualan secara online,” beber Andri.

“Solusinya adalah paling mereka dibantu oleh pengelola atau pedagang yang lainnya,” tandasnya. (Mong)

Writer: Firman Satria

Tinggalkan Balasan