Sejumlah cara bisa kita upayakan agar kita selalu ingat mati. Pertama, mengetahui dan menghayati dalil-dalil kematian. Dalam Al-Quran tertera banyak keterangan tentang kematian. Dalil pertama, firman Allah SWT :
كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَاِنَّمَا تُوَفَّوْنَ اُجُوْرَكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَاُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ
“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.” (QS. Ali Imran : 185)
Dalil kedua, firman Allah SWT :
وَلِكُلِّ اُمَّةٍ اَجَلٌۚ فَاِذَا جَاۤءَ اَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُوْنَ سَاعَةً وَّلَا يَسْتَقْدِمُوْنَ
“Dan setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun.” (QS. Al-A’raf : 34)
Dalil ketiga, firman Allah SWT :
وَجَاۤءَتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ ۗذٰلِكَ مَا كُنْتَ مِنْهُ تَحِيْدُ
“Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang dahulu hendak kamu hindari.” (QS:Qaaf : 19).
Dengan menghayati ayat-ayat kematian akan membuat kita ingat bahwa kematian sewaktu-waktu bisa datang tanpa beruluk pamit terlebih dahulu. Selain itu, membuat kita berhati-hati dalam kehidupan di dunia ini. Sebab nyaman dan tidaknya kehidupan kita di akhirat kelak, tergantung dari bagaimana kita mengisi kehidupan di dunia yang fana ini.
Kaum Jamaah Shalat Jumat Rahimakumullah
Kedua, melawat orang yang wafat. Sering kita jumpai bendera tanda kematian dikibarkan sebagai tanda ada yang baru saja wafat. Entah itu tetangga, teman, atau salah satu dari keluarga kita. Pada satu hari, bendera kematian akan dikibarkan untuk menandai bahwa kitalah yang mendapat giliran dipanggil oleh Allah SWT.
Dikisahkan bahwa Ibrahim Az-Zayyat setiap kali melihat jenazah yang dibawa dan mereka mengasihani jenazah yang telah lewat tersebut, maka dia kepada mereka, “Hendaknya kalian menyayangi dan mengasihi diri kalian sendiri. Itu lebih baik dari pada yang kalian lakukan ini. Karena setiap jenazah, mereka telah melewati tiga keadaan. Yang pertama, dia telah melihat malaikat maut. Yang kedua, dia telah merasakan sakitnya sakaratul maut. Dan yang ketiga, dia telah aman dari su’ul khotimah.”
Oleh karena itu, dengan bertakziah, kita menjadi semakin yakin bahwa kematian memang sebuah kepastian yang tidak bisa ditawar-tawar. Dengan bertakziah, kita sedang mendapat nasihat dari orang yang mati agar kita menyiapkan diri sebelum ajal datang kepada diri kita sendiri.