Ayu menyampaikan, pada periode peralihan musim, karakteristik hujan cenderung tidak merata, sehingga tak perlu heran apabila di tengah cuaca panas daerah lain terguyur hujan.
“Cenderung tidak merata dengan intensitas sedang hingga lebat dalam durasi singkat,” paparnya.
Ayu menyebutkan, apabila kondisi atmosfer menjadi labil atau tidak stabil, maka potensi pembentukan awan konvektif seperti awan kumulonimbus (CB) akan meningkat.
“Awan CB inilah yang erat kaitannya dengan potensi kilat/petir, angin kencang, puting beliung, bahkan hujan es,” bebernya.
*Pantauan Suhu Maksimum di Stageof Bandung Raya untuk 26 April – 1 Mei 2024*
1. Pada 26 April, suhu 29.6 derajat celcius
2. Pada 27 April, suhu 29.4 derajat celcius
3. Pada 28 April, suhu 30.4 derajat celcius
4. Pada 29 April, suhu 30.2 derajat celcius
5. Pada 30 April, suhu 30.6 derajat celcius
6. Pada 1 Mei, suhu 30.0 derajat celcius
*Analisis suhu maksimum* di Bandung pada siang hari pada pukul 12.00 wib hingga 15.00 wib antara 29.0 °C hingga 31.0°C, hal ini disebabkan penyinaran matahari maksimum, dan pertumbuhan awan awan konvektif.
Suhu Udara tersebut masih dalam katagori Normal untuk Kota Bandung.
Suhu Maksimum tertinggi di Bandung yang pernah terjadi 35,8 °C pada tanggal 8 Oktober 2023.
*Prediksi Suhu Tertinggi*
1. Wilayah Jabar berkisar antara 35 sampai 37 derajat celcius
2. Kabupaten Bandung berkisar antara 30 sampai 33 derajat celcius.
Ayu berpesan, untuk sekarang ini wilayah Provinsi Jawa Barat terrmasuk Kabupaten Bandung, pada awal pancaroba perlu tetap waspada terhadap potensi bencana.
“Waspada terhadap terjadinya potensi dampak cuaca buruk yang terjadi pada masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau, seperti hujan dengan intensitas lebat yang disertai petir/kilat dan angin kencang, potensi angin puting beliung dan potensi hujan es,” bebernya.
“Yang dapat mengakibatkan bencana Hidrometeorologis berupa genangan, banjir, tanah longsor, pohon tumbang, serta dampak kerusakan lainnya,” pungkas Ayu. (Bas)