AHAMMIYYATU YA’KULU LI AL MU’MINIIN, Urgensi MAKAN bagi Orang-orang Beriman

(Q.S. Al-Annfaal : 69).

فَكُلُوا۟ مِمَّا رَزَقَكُمُ ٱللَّهُ حَلَٰلًا طَيِّبًا وَٱشْكُرُوا۟ نِعْمَتَ ٱللَّهِ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ

” Maka makanlah yang HALAALAN THOYYIBAN dari rezeki yang telah diberikan Alloh kepadamu; dan syukurilah nikmat Alloh, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah.”
(Q.S. An-Nahl: 114).

Baca juga : Benarkah Jin Bisa Ikutan Makan Jika Merasa Belum Kenyang? Ini Menurut Hadis

HALAALAN THOYYIBAN, itulah tuntunan Islam, langsung dari Alloh SWT tentang bagaimana seharusnya makan bagi orang-orang yang mengaku Mu’min.
( tafsir dan penjelasan tentang HALAALAN THOYYIBAN sudah banyak yang membahas, silakan bisa dicari )

Dalam tulisan sederhana ini hanya ingin menyampaikan inilah yang menjadi dasar amal makan terkait Urgensi MAKAN bagi orang-orang beriman terutama fungsinya yaitu :

1. MAKAN Menjamin Keamanan

Memastikan Agar terjamin Keamanan untuk diri dan keluarga dari Api Neraka

2. MAKAN Menjadi washilah

Yakni terbukanya Aliran-aliran Kebaikan dari Alloh SWT sekurang-kurangnya untuk menjaga kelangsungan hidup dengan Nutrisi yang menyehatkan yang dengan itu menjadi semangat untuk meraih kebaikan-kebaikan yang lainnya dalam hidup.

HALAALAN THOYYIBAN artinya menjadi bagian dari syarat-syarat yang harus terpenuhi agar fungsi tersebut dapat terwujud bagi Mu’miniin.

Syarat yang lain yang harus dipenuhi yaitu seperti yang tercantum didalam Al Qur’aan,

يَٰبَنِىٓ ءَادَمَ خُذُوا۟ زِينَتَكُمْ عِندَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا۟ وَٱشْرَبُوا۟ وَلَا تُسْرِفُوٓا۟ ۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلْمُسْرِفِينَ

” Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan ( LAA TUSRIFUU ). Sesungguhnya Alloh tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”
( Q.S. Al A’roof : 31 )

Dalam ayat diatas dijelaskan salah satunya adalah tambahan syarat agar makan menjadi penyelamat bagi Mu’min agar selamat dari api neraka dan memperoleh kebaikan-kebaikan yang lain yang akan membahagiakannya dunia akhirat.

Maka, syarat lengkapnya adalah :

1. MAKAN

Mengikuti Aturan atau Ketentuan Alloh SWT agar menjadi Nilai pahala, mulai dari zatnya, cara untuk mendapatkannya hingga cara memanfaatkannya.

2. MAKAN

Memastikan Agar Kandungan Apa saja yang dinikmati secara Nyata bermanfaat dari berbagai segi terutama kesehatan dan kelezatannya yang dengan itu bahagia akan dirasakan yang efeknya akan menambah rasa syukur kepada Alloh SWT.

3. MAKAN

Memperhatikan Aspek Keseimbangan atau proporsional dalam arti tidak berlebihan dalam mengamalkannya, karena segala yang berlebihan efeknya pasti tidak akan baik, Awali dengan Niat yang benar.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan