JABAR EKSPRES – Salah satu peserta aksi demo yang merupakan warga Bojongraharja, Muhammad Rafi (21 tahun) mengatakan bahwa pungutan liar (pungli) yang terjadi di PT Glostar Indonesia (GSI) 1 Kabupaten Sukabumi, benar adanya.
Rafi mengungkap, pungli seperti itu sudah menjadi rahasia umum. Bahkan ia juga sempat ditawari oleh oknum agar bisa bekerja di pabrik tersebut.
Menurutnya, untuk bisa masuk ke pabrik tersebut harus merogoh kocek hingga belasan juta rupiah.
“Ada banyak (penawaran pungli), untuk harganya Rp17.500.000 juta untuk laki-laki,” ujar Rafi pada awak media Kamis (25/4/2024) di sela aksi demonstrasi.
BACA JUGA: Kehebatan Shin Tae-yong Melatih Timnas Indonesia U-23 Diakui AFC!
Pernyataan itu tak asal diucapkan Rafi, sebab dia memiliki rekan yang masuk pabrik lewat jalur pungli.
“Ada teman saya yang masuk melalui jalur itu (pungli) tapi nggak ada yang ngejelasin gimana-gimananya, nggak berani ngomong,” terangnya.
Rafi kemudian menceritakan, dirinya sudah mencoba melamar kerja ke GSI 1 hingga 7 kali melalui jalur resmi.
Namun hingga saat ini masih belum menemukan kejelasan soal diterima atau tidaknya untuk menjadi pekerja di pabrik tersebut.
BACA JUGA: Kesaksian Warga, Mayat Wanita Rancasari yang Ditemukan Dalam Koper di Bekasi Dikenal Tertutup
“Saya ngelamar dari 2021 sampai sekarang ditotalin sudah sampai 7 kali tapi belum ada kepastian dan belum ada jawaban juga sudah 7 kali daftar. Kalau rekrutmen sudah ikut macam-macam ada lewat link terus ikut dari Desa, macam-macam lah tapi sampai sekarang belum ada jawaban juga,” tuturnya.
Mengenai klaim dari Rafi yang mengatakan adanya pungli untuk masuk ke GSI, pihak awak media telah mencoba meminta tanggapan dari pihak pabrik GSI, namun mereka enggan memberikan tanggapan atas hal itu. (RAS).